Sejumlah negara bagian di Australia telah mengeluarkan aturan karantina dan imbauan untuk melakukan isolasi sendiri bagi warganya yang baru pulang dari Australia Selatan.

Seruan ini dikeluarkan setelah adanya wabah virus corona di kawasan utara kota Adelaide.

BACA JUGA: Tim Mabes Polri Dikerahkan Menangani Kasus Habib Rizieq

Ada 17 kasus virus corona di Adelaide yang memiliki kaitan dengan kawasan tersebut dan menyebabkan supermarket, dua sekolah, dan restoran cepat saji terpaksa ditutup.

Sementara itu, otoritas kesehatan di Australia Selatan sedang berusaha melakukan tracing atau pelacakan dan menghentikan wabah yang terjadi.

BACA JUGA: 6 Rekomendasi P2G soal Perpanjangan PJJ, Ada Dua Poin untuk Menteri Nadiem

Berikut bagaimana sejumlah negara bagian lainnya menanggapi wabah virus corona di Australia Selatan. Queensland

Negara bagian dengan ibukota Brisbane ini akan menyatakan Adelaide sebagai 'hotspot' COVID-19 mulai Senin malam pukul 11:59 nanti.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Pasien Sembuh dari Covid di Sumut Meningkat

Mereka yang tiba di Queensland setelah tengah malam akan pergi ke hotel untuk karantina.

Sementara mereka yang sudah ada di Adelaide sejak Senin pekan lalu, atau sampai di Queensland sebelum tengah malam, akan diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

Para pendatang juga akan diminta untuk melakukan tes COVID-19, meski mereka tidak menunjukkan adanya gejala. Victoria

Negara bagian Victoria telah mendeklarasikan Adelaide sebagai 'hotspot' virus corona.

Premier Daniel Andrews mengatakan mereka yang tiba di bandara Melbourne dari Australia Selatan akan melewati proses wawancara dengan kemungkinan diminta untuk melakukan tes rapid.

Victoria yang sebelumnya menjadi kawasan 'hotspot' virus corona di Australia sudah menyatakan akan siap membantu Australia Selatan.

Melbourne sudah 17 hari berturut-turut tidak mencatat kasus penularan dan kematian baru akibat COVID-19. Tasmania

Siapa pun yang berada di Tasmania dan pernah ke Australia Selatan sejak Senin pekan kemarin telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri.

Sementara mereka yang baru tiba ke Tasmania dari Australia Selatan hari ini maka wajib melakukan karantina.

Warga Hobart dan kawasan Tasmania lainnya yang memiliki gejala, termasuk gejala ringan COVID-19 telah diminta untuk melakukan tes. Photo: Sejumlah respon dari negara-negara bagian lain setelah ditemukan ada wabah COVID-19 di Australia Selatan. (ABC News: Stephan Hammat)

  Kawasan Australia Utara

Pemerintah Kawasan Australia Utara (NT) telah mengumumkan semua kedatangan dari Australia Selatan akan mengikuti karantina yang termonitor.

Menyatakan Australia Selatan sebagai 'hotpsot' akan segera diberlakukan untuk kepentingan aturan perjalanan ke NT.

Warga yang tiba di NT akan memiliki pilihan untuk segera kembali ke Australia Selatan, ketimbang harus menjalani karantina.

Mereka yang datang hari Senin ini atau besok tidak akan diminta untuk bayar AU$2.500, atau sekitar Rp 25 juta untuk menjalani karantina.

Dua pesawat akan tiba di Darwin dari Adelaide hari Senin ini (16/11). Australia Barat

Mereka yang tiba di bandara Perth dari Australia Selatan kemarin akan dites COVID-19, baik saat baru tiba atau mereka yang sudah tiba dalam 24 jam terakhir.

Mereka juga telah diminta untuk melakukan karantina selama 14 hari.

Di hari kesebelas saat karantina pun akan dilakukan kembali tes COVID-19.

Termasuk diantaranya adalah penumpang dari penerbangan Qantas dari Adelaide ke Perth yang terbang hari Minggu.

Mereka yang masuk Australia Barat dengan pesawat terbang diberi opsi untuk terbang kembali ke Adelaide, setelah mereka diberitahu saat mendarat pada hari Senin.

Penumpang yang tiba dengan penerbangan pada hari Minggu kemarin diberitahu tentang persyaratan baru dan diberi opsi untuk turun dari pesawat. New South Wales

New South Wales sejauh ini tetap membuka perbatasannya dengan Australia Selatan, tanpa karantina yang diperlukan bagi warganya yang baru datang dari Australia Selatan.

"Otoritas kesehatan kami yakin Pemerintah Australia Selatan sudah mengatasinya," kata Premier NSW Gladys Berejiklian.

"Anda tidak dapat membuka dan menutup perbatasan dan mengubah keadaan dalam semalam setiap kali ada wabah."

"Bukan berarti saya mengatakan tidak mengkhawatirkan."

Diproduksi oleh Erwin Renaldi dari laporan ABC News

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Harian Covid-16 di Jember Catatkan Rekor Tertinggi

Berita Terkait