Broadcast Pembunuhan Gadis Gegerkan Warga di 2 Provinsi

Minggu, 30 November 2014 – 06:23 WIB
Tertipu Pesan Berantai, Kapolsek Ini Mencak-mencak. Foto Fajar Online/JPNN.com

jpnn.com - MAJALENGKA - Masyarakat di Desa Jatipamor, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mendadak gempar dengan munculnya berita melalui broadcast ke setiap pesan Blackberry Messenger (BBM) atas peristiwa pembunuhan seorang gadis oleh pacarnya, Sabtu (29/11).

Dalam isi pesan yang kurang jelas alamat tempat kejadian perkara (TPK) itu, membuat warga khususnya Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran resah. Adapun isi dari BC tersebut, "Innalillahi wainailaihi rojiun kabar duka terjadi lagi pembunuhan di Kabupaten Majalengka tepatnya disebuah rumah kost yang berlokasi didesa Jatipamor. Korban dikabarkan adiknya Yuli warga Cikijing sudah dibunuh oleh pacarnya sendiri sekitar dua jam yang lalu”.

BACA JUGA: Ibas Halangi Wartawan saat Hendak Wawancarai SBY

"Sementara pelaku (pacarnya) masih dikepung dihutan gunung Panten. Bagi yang mengenal atau punya keluarga Yuli yang kost di Jatipamor harap segera datang ke kost karena adiknya telah dibunuh," lanjut pesan BC tersebut.

Warga setempat, Jaja (32) mengaku kaget dengan munculnya BC dari setiap nomor kontak di Blackberry Messenger miliknya. Dirinya sempat berupaya mencari tahu kebenaran terkait informasi yang menggemparkan warga setempat.

BACA JUGA: Dijebak Polisi, Tukang Ojek tak Bisa Mengelak Jualan Sabu

"Saya kaget dan coba keluar dari rumah untuk mengetahui kepastian kabar duka ini. Setelah mencoba menggali informasi ke sejumlah warga lain sampai ke pihak desa pun tidak mengetahui. Kabar ini bahkan sudah menyebar ke setiap pesan singkat (SMS) warga lainnya," tuturnya.

Terpisah, Kepala Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka H Madtamin saat dihubungi mengaku kaget mendengar kabar tersebut. Ia mengaku sejumlah masyarakat di wilayahnya juga telah mendapatkan SMS terkait informasi pembunuhan itu. Ia menyatakan, di wilayahnya tidak ada tempat kos-kosan.

BACA JUGA: Polisi tak Hentikan Kasus Pemuda Perkosa Mantan Pacarnya

"Saya kaget di sini (Jatipamor) sudah ramai soal informasi pembunuhan ini. Setelah kami koordinasi dengan perangkat desa lainnya untuk mengecek kebenaran sampai saat ini tidak ada yang mengetahui. Mungkin bukan Jatipamor Panyingkiran mas, tetapi nama desa yang sama di wilayah atas (Selatan) Majalengka. Karena setahu saya enggak ada tempat kos-kosan," tukasnya.

Sementara itu, Kapolsek Panyingkiran AKP Rohani pun mengatakan hal serupa. Ia mengungkapkan kalau BC yang sudah tersebar ke setiap BBM dan SMS itu dipastikan hoax di wilayah hukum Panyingkiran. Pihaknya sampai berupaya mencari tahu kebenaran isu yang meresahkan masyarakat itu dengan cara koordinasi melalui Pemdes setempat sampai ke tingkat ketua RT/RW.

"Saya sampai menyebar anggota dan mencoba berkoordinasi hingga tingkat RT dan RW sekalipun. Tapi sampai saat ini memang belum ada kebenaran dari informasi BC itu. Saya mengimbau kepada warga khususnya di Desa Jatipamor, Kecamatan Panyingkiran untuk tidak resah dan percaya menyikapi penyebaran informasi ini. Tetapi kami juga belum memastikan apakah itu memang benar atau tidak karena mungkin TKP-nya di desa lain dengan nama desa yang sama," tandasnya.

Pesan berantai dengan pesan seperti ini juga terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan pada hari yang sama. Informasi pembunuhan di Antang Raya, 29 November 2014.

Kapolsek Manggala, Kompol Akbar Setiawan yang saat mendengar informasi tersebut langsung melakukan penyisiran di sekitar lokasi sesuai informasi yang disebar melalui BBM itu. [Baca: Tertipu Pesan Berantai, Kapolsek Ini Mencak-mencak]

Namun hingga pukul 12.30 Wita tadi, tidak ada tanda-tanda adanya peristiwa sesuai informasi yang beredar tersebut.

“Saya sudah kasih turun anggotaku. Kukasih tinggal juga tamuku dari Jakarta, hoax ji ternyata,” gerutu Akbar yang tengah rehat usai melakukan penelusuran di sekitar Antang Raya seperti yang dilansir Fajar Online (Grup JPNN.com)

Selain Kapolsek Manggala, informasi tersebut juga berhasil mengelabui Kabid Humas Polda Sulselbar, Kombes Pol Endi Sutendi dan Tim Forensik Dokpol RS Bhayangkara. Tim dokter sudah bersiap melakukan pemeriksaan mayat di kamar jenazah sejak diturunkan informasi tersebut. (ono/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pohon Petai Menangis Hebohkan Warga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler