Broker Lokal Kejar Dominasi Asing

Senin, 25 Agustus 2014 – 08:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Dominasi asing di bursa saham Indonesia bukan hanya dari sisi kepemilikan, namun juga dari aktivitas brokerage. Dalam daftar 10 besar broker paling aktif bertransaksi saham, 9 di antaranya milik asing. Dari domestik hanya diwakili PT Mandiri Sekuritas (Mansek).

Data Most Active Broker in Total Trading dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Mandiri Sekuritas mencatat sepanjang Januari-Juli 2014 total transaksi perdagangan broker mencapai Rp 1.688,5 triliun. Itu direalisasikan seluruh broker yang merupakan anggota bursa (AB). Mandiri Sekuritas satu-satunya broker lokal yang mewakili 10 besar dengan menempati urutan ketiga dengan nilai transaksi Rp 78,182 triliun

BACA JUGA: PT Pusri Palembang Targetkan Produksi 2,8 Juta Ton

"Market share kami sebesar 4,63 persen," ujar Direktur Utama Mandiri Sekuritas Abiprayadi Riyanto saat media gathering dan workshop outlook ekonomi dan pasar modal di Tanjung Pandan, Bangka Belitung, akhir pekan lalu.

Urutan pertama diraih Credit Suisse Securities Indonesia senilai Rp 84,841 triliun (5,02 persen) diikuti UBS Securities Indonesia Rp 80,166 triliun (4,75 persen).

BACA JUGA: Inflasi Agustus Kembali Landai

Di luar saham, pihaknya memfasilitasi transaksi Surat Utang Negara (SUN) pada periode ini senilai Rp 43 triliun (5,7 persen). Tahun ini, rata-rata transaksi harian saham difasilitasi Mansek senilai Rp 562 miliar atau naik dibandingkan Rp 498 miliar pada periode sama 2013. Sekitar 57 persen dari total transaksi berasal dari klien institusi dan 43 persen sisanya investor ritel.

Abi - sapaan akrabnya- menilai, peningkatan transaksi Mandiri Sekuritas tidak terlepas dari bertambahnya investor ritel alias individu. Pada Juli 2014, jumlah nasabah ritel Mansek sebanyak 31 ribu atau naik 64 persen dibandingkan 19.037 nasabah pada Juli 2013.

BACA JUGA: Bursa Saham Bullish Jangka Panjang

"Kita berupaya tingkatkan terus investor ritel supaya investor kita dan perusahaan nasional bisa jadi tuan rumah di negara sendiri," ungkapnya.

Pada akhir tahun, ditargetkan investor ritel mencapai 50 ribu. Pihaknya akan memaksimalkan segala potensi yang ada termasuk memanfaatkan jaringan hasil sinergi dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebagai induk usaha. Mandiri Sekuritas memiliki 249 jaringan distribusi dan 28 cabang milik sendiri.

"Salah satunya kita punya di Singapura. Kita satu-satunya broker nasional punya jaringan di sana," harapnya.

Salah satu potensi besar adalah 13 juta rekening nasabah BMRI dan di antaranya merupakan nasabah prioritas.

"Kita tidak muluk-muluk, dapat 1 persen saja atau 130 ribu dengan asumsi mereka nasabah potensial investor sudah cukup besar. Itu sudah setara 25 persen sampai 30 persen dari total investor saham di industri," imbuhnya.(gen/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dipicu Kenaikan Pakan, Harga Ayam Naik Lagi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler