jpnn.com, KABUL - Afghanistan kembali bergejolak. Taliban menyerang fasilitas pelatihan militer di Provinsi Maidan Wardak Senin (21/1). Aksi yang diawali dengan ledakan mobil Humvee itu disusul penembakan brutal.
Serangan itu terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Menurut The Guardian, ada sekitar 150 personel National Directorate for Security (NDS) di markasnya saat Taliban menyerang.
BACA JUGA: Apartemen Terbakar saat Penghuni Masih Lelap, Tiga Tewas
Bangunan utama milik NDS itu, agaknya, memang menjadi sasaran aksi Senin pagi. Di gedung itulah selama ini para intelijen Afghanistan bersarang.
''Musuh telah menyerang dan merenggut nyawa putra-putra terbaik bangsa kita,'' ujar Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sebagaimana dilansir Reuters. Dia mengecam keras aksi biadab yang sampai menimbulkan korban jiwa tersebut.
BACA JUGA: Sikap Jual Mahal Taliban Hambat Perdamaian di Afghanistan
Sejauh ini, tidak ada laporan pasti tentang jumlah korban. CNN menyatakan, kira-kira ada 12 orang yang meninggal dalam peristiwa tersebut. Tapi, Reuters justru menyebutkan bahwa angka korban jiwa sudah mencapai ratusan.
''Kami mendapat informasi bahwa korban jiwa mencapai 126 orang akibat serangan itu. Di antara mereka, ada delapan personel pasukan komando khusus,'' ujar salah seorang pejabat Kementerian Pertahanan Afghanistan di Kabul.
BACA JUGA: Gara-Gara Messi, Bocah Afghanistan Ini Diburu Taliban
Sharif Hotak, anggota parlemen Maidan Wardak, mengaku melihat 35 jenazah tentara di rumah sakit. Beberapa korban luka juga dikirim ke rumah sakit di Kabul untuk mendapatkan perawatan intensif. ''Pemerintah sengaja menyembunyikan angka korban untuk menjaga moral militer Afghanistan,'' katanya.
Jubir Taliban Zabihullah Mujahid memastikan bahwa serangan tersebut dilakukan kubunya. (bil/c7/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Afghanistan Siap Berdamai dengan Taliban
Redaktur & Reporter : Adil