jpnn.com, JAKARTA - Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus menggenjot UMKM meraih Standar Nasional Indonesia (SNI).
Salah satunya melalui program SNI bina-UMK yang telah dimulai pada 2022.
BACA JUGA: Aquaproof & Aquaproof Pro Raih SNI Pelapis Antibocor Berbasis Air
Sampai dengan Desember 2023, tercatat sekitar 549.970 produk pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang mendapatkan hak untuk menggunakan tanda SNI bina-UMK secara gratis.
"Tanda SNI bina-UMK merupakan tanda yang ditetapkan BSN untuk digunakan UMK bersamaan dengan diperolehnya NIB," kata Kepala BSN Kukuh S Achmad dalam konferensi pers Refleksi BSN Tahun 2023 dan Rencana Tahun 2024 di Kantor BSN, Jakarta, Kamis (11/1).
BACA JUGA: SIG Raih Peringkat Emas di Ajang SNI Award 2023
Diketahui, dalam upaya meningkatkan daya saing khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK), pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan.
Salah satunya dengan memberi kemudahan izin berusaha serta pembinaan penerapan SNI.
BACA JUGA: Chandra Asri Raih Penghargaan Tertinggi di Ajang SNI Award 2023
Melalui aplikasi Sistem Perizinan Tunggal (Online Single Submission/OSS), pada saat pelaku UMK dengan klasifikasi usaha berisiko rendah memproses Nomor Induk Berusaha (NIB), sekaligus dapat memperoleh hak penggunaan Tanda SNI bina-UMK.
Kukuh meyakini dengan UMK ber-SNI, maka daya saing akan meningkat.
"Tanda SNI Bina UMK akan mendukung UMKM di Indonesia naik kelas, kepercayaan diri meningkat, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global," ujar Kukuh.
Sepanjang 2023, selain BSN fokus pada peningkatan daya saing UMK, berbagai capaian BSN telah memberikan dukungan bagi infrastruktur mutu.
Pengembangan dan penerapan infrastruktur mutu pada akhirnya berdampak pada meningkatnya perlindungan konsumen dan daya saing produk nasional.
Di antara capaian tersebut, antara lain, sejalan dengan posisi Indonesia dalam Keketuaan ASEAN (ASEAN Chairmanship) pada 2023, BSN berperan dalam penyusunan peta jalan standar negara-negara di ASEAN yang telah diharmonisasikan ke standar internasional dan diterapkan di ASEAN.
Harmonisasi ini, terang Kukuh, menjamin ketersediaan produk yang berstandar di wilayah ASEAN.
Kualitas peranan dan pengembangan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK) di Indonesia yang makin diakui dunia, membuat BSN optimisi bisa menjalankan peranannya dalam mendukung keberhasilan Indonesia dalam ketuaan ASEAN tersebut. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Selamat, Peruri Raih Peringkat Gold di SNI Award 2023
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad