JAKARTA—Guna membuktikan ada tidaknya kebocoran soal Ujian Nasional (UN) secara sistemik di Medan, Kementrian Pendidikan Nasional melakukan penelitian secara seksama. Ketua Badan Standardisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Djemari Mardapi menegaskan , pihaknya saat ini masih menunggu hasil scanning lembar jawaban komputer (LJK) para siswa di Medan, khususnya SMKN 2 Medan dan SMA Indrapura
“Rektor dari Universitas Medan masih menelusuri kebenarannya
BACA JUGA: Kunci Jawaban UN Dikirim via Hp
Jika benar penyebarannya secara merata, maka benar terjadi penyimpanganDjemari menambahkan, pola jawaban yang tertera di LJK para siswa di kedua SMA di Medan tersebut belum dapat dikatakan berisfat sistematik ataupun random
BACA JUGA: BSNP: Waspadi Calo UN
“Kita masih tidak bisa menentukanBACA JUGA: Oknum Guru SMAN 9 Bandung Bakal Terima Sanksi
Jika benar sistematik, maka secara otomatis ada penyimpangan,” jelasnya.Sementara itu, Djemari pun juga mengatakan jika hasil scanning LJK terbukti bahwa jawabannya bersifat sistematik, BSNP bersama denga Kemendiknas akan melakukan analisis lebih lanjut“Jika sudah menemukan bukti akhir, tentunya akan kami putuskan untuk melakukan ujian ulangan,” imbuhnya
Yang dimaksud Djemari, bila hasil scanning LJK ditemukan bahwa ada 'keseragaman' jawaban dari peserta UN, maka ada indikasi terjadi kebocoran secara sistemikNamun, jika ternyata jawaban siswa di LJK tidak seragam alias berbeda-beda, maka belum bisa dikatakan sistemik.
Djemari mengatakan, bila benar telah terjadi kebocoran soal UN, maka itu sudah merupakan salah satu tindak kriminal dimana sama halnya dengan membocorkan rahasia negara“Nanti akan kita telusuri, dimana letak akar permasalahannya duluJika oknum tersebut adalah para pengawas salah satu sekolah di Medan, maka sekolah tersebut akan di-blacklist serta para gurunya tidak akan diperbolehkan untuk mengawasi UN di tahun berikutnya,” tukas Djemari(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Posko UN Terima 417 Laporan
Redaktur : Soetomo Samsu