jpnn.com - JAKARTA - Kebutuhan likuiditas untuk menumbuhkan bisnis membuat PT Bank Tabungan Negara tertarik menerbitkan efek beragun aset (EBA). BTN sudah delapan kali menerbitkan EBA dengan nilai Rp 5,6 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono menyatakan, pihaknya tertarik setelah dibukanya peluang untuk menerbitkan EBA syariah. Apalagi, peluang penerbitan efek ini terbuka untuk unit syariah.
BACA JUGA: Mayoritas UKM di Jatim tak Punya Izin Usaha
Usaha regulator untuk mendorong penerbitan EBA syariah yang diinisiasi PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) bisa diikuti yang lain.
“Bank tidak bisa mengandalkan DPK (dana pihak ketiga) untuk membiayai KPR (kredit pemilikan rumah) yang sifatnya jangka panjang. Meski dengan EBA aset tidak tumbuh agresif, laba bisa tumbuh bagus,” terang Maryono, Kamis (3/3).
BACA JUGA: ââ¬Å½Program Sejuta Rumah, Berapa sih yang Sudah Dibangun?
“Saya nilai sekuritisasi aset ini bisa jadi alat bantu mengendalikan kualitas aset. Iini juga membuat bank syariah melakukan peningkatan kesiapan SDM dan lembaga,” papar Maryono. (ers/jos/jpnn)
BACA JUGA: Ditjen Pajak Harus Percaya Diri Meski Dibebani Target Tinggi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kalau Paradigma Pajak Digeser, Segini Lho Duit Buat Negara
Redaktur : Tim Redaksi