BTN Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional Lewat PEN

Senin, 10 Agustus 2020 – 20:09 WIB
Bank BTN. Foto dok BTN

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengoptimalkan kontribusinya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan meningkatkan penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). 

Sebulan setelah diberi kepercayaan oleh pemerintah untuk menyalurkan dana PEN, Bank BTN telah menyalurkan 99,3 persen dana atau sebesar Rp 5triliun.

BACA JUGA: Lewat Cara ini, BTN Dorong Kemudahan Pembangunan Rumah Subsidi

Sampai saat ini, Bank BTN masih akan menggenjot penyaluran dana PEN tersebut sesuai komitmen yaitu total Rp15 triliun hingga akhir September 2020.

"Kami fokuskan penyaluran PEN ke sektor yang masih bertahan saat pandemi berlangsung, misalnya ke sektor konstruksi yang terkait KPR dan penyaluran kredit consumer baik KPR Subsidi dan Non Subsidi serta kredit ke UMKM,” ujar Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury, Senin (10/8).

BACA JUGA: Bank BTN Tawarkan Aset Properti Murah Lewat Investor Gathering

Realisasi bisnis Bank BTN atas penempatan uang negara untuk ekspansi pada sektor pembiayaan perumahan posisi sampai dengan 7 Agustus 2020 sebesar Rp 4,965triliun (99,3% dari penempatan dana pemerintah di BTN).

Adapun rinciannya yaitu KPR Subsidi sebesar Rp1,791 triliun dengan 12.873 unit, KPR NonSubsidi sebesar Rp1,693 triliun dengan 7.045 unit, kredit konstruksi dan lainnya sebesar Rp1,028 triliun, serta kredit ke BUMN sebesar Rp453 Miliar.

BACA JUGA: PT PP Gairahkan Ekonomi Lewat Kawasan Industri Batang

Pahala memaparkan, untuk Juli hingga Desember 2020, sesuai rencana bisnis, dana penempatan pemerintah akan disalurkan untuk 68.500 unit  atau setara dengan KPR subsidi senilai Rp9,24 triliun.

Sementara untuk KPR nonsubsidi akan terealisasi untuk 17.857 unit atau setara dengan Rp6,25 triliun.

Sedangkan kredit konstruksi rencananya akan disalurkan sebesar Rp5,485 triliun dan kredit ke BUMN senilai Rp9,05 triliun.

Sehingga total penyaluran kredit bulan Juli hingga Desember 2020 mencapai 86.357 unit atau senilai kurang lebih Rp30 triliun.

Pahala menjelaskan, dalam sebulan ini Bank BTN berupaya untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor yang terdampak pandemic Covid-19, namun masih berpotensi bangkit dalam jangka waktu menengah, misalnya sektor konstruksi dan konsumsi.

“Seleksi kami lakukan semata agar risiko kredit terkendali sehingga non performing loan dapat dikendalikan,” katanya.

Untuk kredit ke sektor properti, Bank BTN tetap on track, karena masih ada kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan dan Subsidi Selisih Bunga atau SSB, yang akan dikerahkan perseroan untuk mendorong sektor properti.(chi/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler