BTN Gelar Pelatihan Developer Muda di Surabaya

Senin, 09 September 2024 – 19:09 WIB
PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengadakan pelatihan untuk pengembang anggota Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur, di Surabaya, Senin, (9/9). Foto dok BTN

jpnn.com, SURABAYA - PT Bank Tabungan Negara (BTN) mengadakan pelatihan untuk pengembang anggota Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) Jawa Timur, di Surabaya, Senin, (9/9).

Program pelatihan yang membidik developer pemula ini diharapkan bisa meningkatkan sinergi saling menguntungkan antara BTN bersama pelaku usaha pembangunan perumahan.

BACA JUGA: Hari Pelanggan Nasional: BTN Tingkatkan Pelayanan Kepada Nasabah

"Saya berharap pelatihan ini dapat meningkatkan sinergi antara BTN bersama para pengembang anggota REI. Hal ini tentunya akan menumbuhkan komunitas perumahan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak,” ujar Kepala Cabang BTN Surabaya Satrijo Katri Wilargo, saat membuka ‘Pelatihan Developer Muda BTN’.

Merujuk data Survei Sosial Ekonomi (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), kesenjangan antara angka kebutuhan dengan pasokan hunian atau backlog rumah mengalami penurunan dari 10,5 juta unit pada 2022 menjadi 9,9 juta unit pada 2023.

BACA JUGA: Blibli 9.9 Gadget Fest: Banjir Promo, Ada Cicilan 0%, Bebas Biaya Hingga 24 Bulan

“Saat ini gap kebutuhan rumah dengan kemampuan pembangunan perumahan atau housing backlog masih sangat tinggi. Di sisi lain, tingginya kebutuhan rumah tidak sejalan dengan aksesibilitas masyarakat terhadap pembiayaan perbankan. Salah satu alasannya adalah kolektibilitas calon debitur kredit pemilikan rumah (KPR) karena menjamurnya pinjol (pinjaman daring),” tutur Satrijo.

Sebanyak 85 peserta pelatihan hibrid hadir langsung dalam kegiatan ini. Sedangkan 120 peserta lainnya mengikuti pelatihan melalui daring.

BACA JUGA: Watsons 9.9 Super Sale: Diskon Hingga 70 persen & Ada Hadiah Menarik

Kegiatan ini digelar oleh BTN bekerja sama dengan Badan Pendidikan dan Pelatihan REI dan Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI Jawa Timur.

Satrijo menambahkan, penyediaan pasokan rumah juga kerap terkendala akibat persyaratan perizinan yang harus dipenuhi oleh pengembang relatif banyak.

"Belum lagi masalah ketersediaan lahan dan mahalnya ongkos pembebasan lahan. Terkait aspek lahan, ada pula tantangan terkait masalah urusan perizinannya,” tegas Satrijo.

Terlebih, pasar hunian di Jawa Timur banyak ditangani oleh para broker atau agen properti. Bahkan, agen properti tersebut menguasai beragam syarat yang mesti dipenuhi oleh calon debitur KPR.

“Agen properti yang melakukan aktivitas penjualan rumah di Jawa Timur ini secara rutin bersentuhan dengan calon konsumen perumahan,” terang dia.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua REI Jawa Timur, Danny Wahid mengatakan, para narasumber memberikan materi pelatihan sebagaimana kondisi riil yang dihadapi pebisnis properti.

"Pelatihan ini sebaiknya memanfaatkan metode pembelajaran sesuai kondisi yang dialami pelaku usaha agar lebih mudah dipahami. Permasalahan mendasar di bisnis properti itu yang perlu disampaikan kepada para peserta,” ujar Danny.

Danny berharap, ilmu yang didapatkan dari pelatihan diharapkan dapat memberikan manfaat untuk perbaikan usaha developer di masa mendatang.

Danny juga menyampaikan, dalam ekosistem perumahan dukungan pembiayaan dari Bank BTN merupakan hal yang mutlak harus ada.

“Urusan kredit pembiayaan perumahan tentu kita percayakan ke Bank BTN. Kalau pun ada pembiayaan dari perbankan lainnya, itu hanya ikut saja,” ucap Danny.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler