jpnn.com - SURABAYA - Bank Tabungan Negara mengucurkan kredit sebesar Rp 325 miliar pada PT PP Properti Tbk.
Kredit itu bertenor lima tahun dengan bunga 9,5 persen per tahun.
BACA JUGA: Telkomsel Makin Agresif Kembangkan Pembayaran Nontunai
”Kerja sama ini wujud dari sinergi BUMN yang kami lakukan," ujar Direktur Consumer Banking BTN Handayani.
Handayani mengatakan, pemberian kredit itu digunakan membangun proyek Apartemen Grand Sungkono Lagoon (GSL), Surabaya.
BACA JUGA: Pemerintah Restui Penambahan Produksi Blok Masela
Pemberian tersebut merupakan salah satu langkah yang dilakukan PT BTN agar PP Properti tidak melirik bank lain untuk kredit konstruksi atau kredit pemilikan apartemen (KPA).
”BTN siap men-support dalam hal pembiayaan agar proyek PP Properti bisa berjalan lancar,” katanya.
BACA JUGA: BRI Sukses Salurkan KUR Sebesar Rp 3,1 Triliun
Selain sinergitas BUMN, pemberian fasilitas kredit ini merupakan komitmen BTN sebagai bank yang fokus pada sektor perumahan.
Dengan langkah ini juga diharapkan bisa menyukseskan program sejuta rumah yang dicanangkan pemerintah.
”Hingga September 2016, BTN sudah membiayai 467.153 unit senilai 81,96 persen dari target program sejuta rumah tahun ini yang sebanyak 570.000 unit. Dukungan BTN terhadap pembiayaan program sejuta rumah meningkat 20,23 persen pada tahun 2016, yakni dari posisi tahun 2015 yang sebanyak 474.099 unit menjadi 570.000 unit,” katanya.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur PP Properti Taufik Hidayat menegaskan, perseroan sangat membutuhkan dukungan pembiayaan dari BTN.
Hal ini agar proyek yang dilakukan PP Properti bisa berjalan dengan baik tanpa adanya penundaan.
”Masalah yang banyak terjadi pada proyek properti yang mangkrak karena tidak adanya dukungan pendanaan dari bank. Makanya kami menggandeng BTN untuk memastikan semua proyek properti yang kami bangun bisa sesuai jadwal dan tidak mengecewakan pembeli," tegasnya.
Tahun depan, PP Properti menganggarkan dana belanja modal mencapai Rp 1,6 triliun.
Jumlah itu naik seratus persen dibandingkan belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 800 miliar. (ers/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Kopi Melambung, Ini Penyebabnya
Redaktur : Tim Redaksi