Bu Mega Minta Basarnas Tularkan Ilmu ke Baguna

Rabu, 24 Agustus 2016 – 20:52 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Kepala Basarnas FHB Soelistyo menandatangani nota kesepahaman (MoU) tentang pelatihan SAR di Jakarta, Rabu (24/8). Foto: Humas DPP PDIP for JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri meminta Badan SAR Nasional (Basarnas) melatih kader-kadernya partainya yang tergabung dalam Badan Penanggulangan Bencana (Baguna). Presiden RI kelima itu menegaskan, berpartai bukan semata-mata soal berpolitik untuk mengejar kekuasaan, tetapi juga memberi manfaat pada kemanusiaan.

Megawati mengatakan hal itu saat menyampaikan sambutan pada penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara DPP PDIP dengan Basarnas di Jakarta, Rabu (24/8). MoU kerja sama itu ditandatangani langsung oleh Megawati dan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Felicianus Henry Bambang Soelistyo.

BACA JUGA: Tutup Pelatihan Paskibraka Nasional, Ini Pesan Menpora!

"Saya minta anak-anak saya di Baguna diajari, karena manfaatnya sangat berguna di lapangan,” katanya.

Megawati menuturkan, ketika dirinya menggagas Baguna di PDIP justru muncul pertanyaan dan sikap skeptis. Sebab, banyak pihak menganggap partai politik mestinya berbicara masalah kekuasaan.

BACA JUGA: Ini Perbedaan Kasus Pemecatan Fahri Hamzah dan Gamari

Tapi Megawati punya penilaian tersendiri sehingga terus melanjutkan pembentukan Baguna. “Mengapa partai harus bersusah payah mengurus bencana? Bencana merupakan tanggung jawab kita bersama. Lebih-lebih Indonesia yang daerah-daerahnya rawan bencana," beber Presiden RI 2001-2004 itu.

Ia menambahkan, ada yang ironis dengan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Yakni sebagian besar rakyatnya justru tak bisa berenang.

BACA JUGA: Atas Nama Rakyat Indonesia, Jokowi Berterima Kasih pada Atlet Berprestasi

"Itu suatu hal yang ironis. Harusnya kita pintar berenang karena lautan kita lebih luas dari tanahnya," tukasnya.

Megawati juga bercerita tentang pengalamannya berkunjung ke Aceh pasca-tsunami 2004. Ternyata, sebelum tsunami menerjang Aceh, banyak hewan di Bumi Serambi Mekah itu yang terlebih dulu berlari ke tempat yang lebih tinggi. Artinya, hewan memiliki insting yang baik dalam mengenali bencana alam. 

Karenanya Megawati pun berharap Basarnas bisa menularkan pengetahuan tentang mengenali gejala bencana. “Begitu juga peran Basarnas, bagaimana membuat rakyat kita instingnya bisa lebih unggul dari hewan dalam mengantisipasi bencana," kata Megawati.

Dalam kesempatan sama Megawati juga berharap pada peran Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) agar bisa memberi informasi ke petani tentang waktu tanam yang tepat. Sebab, petani kini mengeluhkan perubahan iklim yang berimbas pada musim dan cuaca.

“Jadi BMKG, harus sudah sampai tingkat nelayan dan petani, yang sekarang banyak mengeluh. Soal kapan menanam yang tepat, petani tahu eggak apa itu BMKG? BMKG nyampe apa enggak ke petani,” tuturnya.

Sedangkan Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengatakan, MoU itu merupakan tindak lanjut serta amanah Undang-Undang (UU) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (SAR). Ia menegaskan, tugas mencari dan menolong manusia merupakan tanggung jawab bersama

“Maka sudah semestinya apabila seluruh elemen masyarakat, tidak hanya Basarnas, tetapi juga potensi SAR baik itu TNI, Polri, organisasi kemasyarakatan, termasuk PDI Perjuangan juga memiliki tanggung jawab yang sama yang sama untuk melaksanakan tugas-tugas pencarian dan pertolongan," jelasnya.

Sekretaris Baguna PDIP Vian Feoh mengatakan, MoU itu akan langsung ditindaklanjuti dengan pelatihan potensi SAR. "Rencananya pelatihan akan dilakukan pada bulan September di Makasar , Sulawesi Selatan," ucap Vian.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Minta Pembuatan Sertifikat Tanah Besar-Besaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler