jpnn.com - JAKARTA - Mengusung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebagai calon gubernur DKI Jakarta mengandung risiko yang sangat besar bagi PDIP. Pasalnya, apapun hasil Pilkada DKI nanti, partai berlambang banteng moncong putih itu harus mengorbankan basis suaranya di Jawa Timur.
Direktur Eksekutif LIMA Ray Rangkuti mengatakan, Risma memang berpeluang menang di Jakarta. Namun, PDIP tetap saja akan merugi karena kehilangan tokoh yang sangat menjual di Jawa Timur.
BACA JUGA: Jaklovers Desak Megawati Boyong Risma ke Jakarta
"Artinya (PDIP) hanya naik simbol dari menguasai Jatim ke penguasaan ibu kota negara. Dengan begitu, mereka melepas Jatim untuk diperebutkan secara lebih seimbang oleh semua parpol yang tentu saja semuanya sangat minat," kata Ray saat berbincang dengan RMOL di Jakarta, Minggu (7/8).
Dia menjelaskan, Jatim adalah provinsi penting bagi partai politik karena jumlah pemilihnya yang sangat besar. Siapa yang menguasai Jatim, punya potensi besar menjadi pemenang dalam pileg maupun pilpres.
BACA JUGA: Bawa 700 Ribu Dukungan, Paslon Independen Ini Ditolak KPU
Situasinya, lanjut Ray, akan lebih parah lagi jika Risma kalah di Jakarta. Karena, itu artinya PDIP kehilangan Jatim dan DKI Jakarta.
"Kalau kalah PDIP juga potensial membuang suara di Jatim pada pileg atau pilpres yang akan datang. Oleh karena itu, memang keinginan PDIP untuk membawa Risma ke Jakarta itu harus dipikirkan matang," jelas Ray.
BACA JUGA: Enam Partai Siap Hadapi Koalisi Golkar-PDIP
Ray memperingatkan Risma jangan mau bergerak hanya karena dibuai-buai beberapa pihak yang memiliki kepentingan semu. Pasalnya, jika bicara jujur, semua partai politik jelas memiliki kepentingan untuk Jawa Timur.
"Yang menguasai Jatim akan memudahkan untuk menguasai suara di pileg atau pilpres," tegasnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Syarat Belum Lengkap, Paslon Independen Ditolak KPU
Redaktur : Tim Redaksi