jpnn.com - Tangis Nunik Nugroho, koordinator Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Magelang, pecah saat menceritakan nasib dia dan tenaga teknis kependidikan di depan pimpinan serta anggota Komisi X DPR RI.
Mesya Mohammad - Jakarta
BACA JUGA: Rekrutmen ASN, DPR: Perlu Mempertimbangkan Aspek Empiris Honorer
Menurut Nunik, pemerintah hanya memerhatikan nasib guru sedangkan tenaga kependidikan tidak dianggap.
"Namanya satu sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan itu satu paket. Selama ini yang disuarakan guru saja. Lah kami yang tata usaha, operator, penjaga sekolah, kan bekerja juga. Sama-sama status honorer K2," kata Nunik dalam rapat dengar pendapat umum di Komisi X DPR RI dengan Komunitas Pena Emas Persatuan Guru Honorer Republik Indonesia (Komnas PGHRI) dan Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) di Jakarta, Selasa (28/1).
BACA JUGA: Honorer K2 yang Masuk Database Karena Kongkalikong? Bu Titi Bilang Begini
Dia menyebut, saat ini usianya sudah 56 tahun. Itu berarti dua tahun lagi akan pensiun.
Hatinya gundah, karena sampai saat ini belum ada penegasan soal nasib mereka.
BACA JUGA: Pak Jokowi Sering Bagi-bagi Sertifikat, Kok Tak Pernah Berikan SK untuk Honorer?
"Apakah saya akan pensiun sebagai honorer? Bagaimana dengan jasa saya lebih dari 30 tahun," ujarnya tersedu-sedu.
Dia pun meminta Komisi X DPR RI untuk memperjuangkan nasib honorer K2 tenaga teknis pendidikan.
Jangan sampai dalam kebijakan pengangkatan honorer menjadi PNS maupun PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja), tenaga teknis tidak terakomodir.
"Kenapa harus membedakan kami dengan guru? Kami ini satu kesatuan," tegasnya.
Senada itu Korwil PHK2I Jawa Timur Eko Mardiono menyatakan, kalau pemerintah hanya perhatian kepada guru dan kepala sekolah, apakah sekolah bisa jalan? Bila tidak ada operator, tata usaha, penjaga sekolah, dan lainnya, apakah operasional sekolah bisa berjalan?
"Apa mau kepsek jadi tukang sapu dan penjaga sekolah? Guru-guru juga jadi operator, kan enggak mungkin. Jadi tolong pemerintah lihat juga tenaga teknis lainnya, berikan kebijakan yang adil," tandasnya. (esy/jpnn)
VIDEO PILIHAN: Honorer K2 Tukang Demo?
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad