Bu Perawat Berbuat Binal, Pasien Cuci Darah Temui Ajal

Jumat, 07 Juli 2023 – 08:08 WIB
Penelope Williams, perawat di Unit Hemodialisis Renal, Wales. Foto: Daily Mail

jpnn.com, WALES - Perawat bernama Penelope Williams harus membayar ulahnya yang takpatut dan mencoreng citra rekan-rekan seprofesinya.

Juru rawat di Unit Hemodialisis Renal milik Betsi Cadwaladr University Health Board, Wales, itu ketahuan berbuat tidak senonoh dengan pasien cuci darah.

BACA JUGA: Bu Guru di OnlyFans Tampil Menggoda, Siapa Mau Masuk Kelasnya?

Penelope yang sudah bersuami ternyata menjalin kontak seksual dengan pasien cuci darah. Tindakan itu berujung pada kematian si pasien karena serangan jantung.

Nama pasien itu tidak diungkap ke publik. Dewan Keperawatan dan Kebidanan atau Nursing and Midwifery Council (NMC) Wales menyebut penderita penyakit ginjal itu sebagai Pasien A.

BACA JUGA: Waduh, Tante Kelly Ajak ABG Indehoi agar Galau Terobati

Pasien tersebut menjalani cuci darah Unit Hemodialisis Renal mulai Oktober 2019. Dari situlah dia mengenal Penelope.

Pada 9 Januari 2022, Pasien A menyetir mobil dan memarkirkannya di parkiran Unit Hemodialisis Renal. Syahdan, Penelope masuk ke mobil pasien itu.

BACA JUGA: Bu Guru Tepergok sedang Begituan dengan Siswa

Penelope dan Pasien A melampiaskan berahi mereka di parkiran.  Mereka berdua berada di dalam mobil itu selama 35 - 40 menit.

Menjelang tengah malam, tiba-tiba pasien itu terkena serangan jantung. Namun, Penelope sengaja tidak menghubungi layanan darurat di nomor 999 karena khawatir ulahnya ketahuan.

Dia malah memanggil temannya yang kemudian memberikan cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau tindakan pertolongan pertama pada orang yang berhenti bernapas.

Teman Penelope itu lantas mengontak 999. Nahas, nyawa si pasien tidak tertolong lagi.

Hal itu membuat penegak hukum curiga. Kepada polisi, Penelope mengeklaim pasien itu mengontaknya melalui layanan pesan di Facebook dan mengaku sedang dalam kondisi tidak baik.

Pasien itu, kata Penelope, membutuhkan bantuan secepatnya dan meminta ditemui di luar rumah sakit. Belakangan pengakuan itu terbukti palsu.

NMC pun bergerak. “Pasien A kemudian meninggal karena gagal jantung dan penyakit ginjal kronis yang dipicu episode medis (period singkat yang sangat berpengaruh pada kondisi seseorang, red),” ujar NMC setelah memeriksa Penelope baru-baru ini.

Menurut NMC, ada tiga hal yang dilanggar Penelope. Satu, perempuan berusia 42 tahun itu menjalin hubungan seksual dengan pasien.

Dua, Penelope melanggar prosedur operasi standar karena berkomunikasi dengan pasien melalui Facebook. Tiga, Penelope menemui Pasien A di luar lingkungan kerjanya.

“Nyonya Penelope Williams telah bertindak untuk menempatkan pasien pada risiko bahaya dengan tidak meghubungi layanan darurat ketika pasien menjadi tidak sehat,” ujar NMC.

Tentu saja NMC meradang dengan temuan itu. “Perbuatannya membawa profesi perawat pada kehinaan,” imbuh pernyataan itu.

Akhirnya sanksi untuk Penelope ialah dilarang melayani pasien selama 18 bulan. Dia baru bisa menjalani profesinya lagi jika mengajukan permohonan bekerja lagi dan disetujui.(Star/Mirror/JPNN.com)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Kayleigh Suka Berjemur Tanpa BH, Bikin Pagar Tinggi agar Tidak Diintip Tetangga


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler