Bu Retno Beberkan Data Kasus Kekerasan Seksual ke Anak, Silakan Disimak

Senin, 13 Desember 2021 – 18:35 WIB
Korban dugaan kekerasan seksual di SMA SPI Kota Batu sudah divisum. Ilustrasi: Rahayuning Putri Utami/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Retno Listyarti menyebut kasus kekerasan seksual terhadap anak di lingkungan sekolah selama 2018-2019, mayoritas dilakukan oknum guru.

Data KPAI menyatakan 88 persen oknum guru melakukan kekerasan seksual kepada anak.

BACA JUGA: Bu Retno Ungkap Ada Siswa SPN Dirgantara Batam Lehernya Dirantai, Rahang Bergeser

Sementara itu, 22 persen oknum kepala sekolah yang melakukan kekerasan seksual kepada anak.

"Ini di data kami. Bahwa hasil pengawasan kami menunjukkan ini," kata Retno dalam diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/12).

BACA JUGA: Tiga Balai Kemensos Tangani Anak Disabilitas Korban Kekerasan di Sukabumi

Data KPAI juga menunjukkan bahwa 40 dari 88 persen guru yang melakukan kekerasan seksual dilakukan oleh pengajar olahraga.

Sebanyak 13,3 persen dilakukan oleh guru agama.

BACA JUGA: Mensos Tri Rismaharini Instruksikan Kawal Kasus Anak Korban Kekerasan Seksual di Malang

Selebihnya dilakukan guru kesenian, komputer, IPS, hingga bahasa Indonesia.

"Bentuk kekerasan seksualnya itu mulai dari sodomi, perkosaan, pencabulan, maupun pelecehan seksual atau juga melakukan oral seks," kata Retno.

Data KPAI juga menunjukkan 123 anak menjadi korban kekerasan seksual selama periode 2018-2019 di lingkungan sekolah.

Dengan perincian korbannya, yaitu 71 anak perempuan dan 52 anak laki-laki. 

Sementara itu, jumlah pelaku kekerasan seksual kepada anak di sekolah sebanyak 21 orang pada periode 2018-2019.

Dengan perincian 20 pelaku laki-laki dan satu perempuan.

"Satu perempuan ini kasus di Bali," ungkap Retno.

Data KPAI juga memperlihatkan kekerasan seksual kepada anak selama 2018-2019 terjadi di tingkat SD sebanyak 64,7 persen.

Sementara itu, kasus kekerasan terhadap anak di tingkat SMP atau sederajat sebanyak 23,53 persen dan SMA atau sederajat 11,77 persen.

Menurut Retno, lokasi terjadi kekerasan seksual terhadap anak di lingkungan sekolah terjadi di beberapa tempat.

"Terjadi di ruang kelas, ruang kepala sekolah, kebun belakang sekolah, ruang laboratorium komputer, ruang ganti pakaian, ruang perpustakaan, dan gudang sekolah," ujar Bu Retno. (ast/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Siswa Penganut Saksi Yehuwa 3 Kali Tak Naik Kelas, Bu Retno Membeber Fakta Ini


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler