jpnn.com - jpnn.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan berdialog dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
Hal ini dilakukan pascaterbongkarnya praktik suap yang menjerat mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.
BACA JUGA: KPK Pelototi Harta Emirsyah Satar
Belum lagi hasil investigasi Serious Fraud Office (SFO) Singapura yang diduga menemukan dugaan korupsi lain di tubuh anak perusahaan BUMN.
Wakil Ketua KPK Laode M Syarif mengatakan, pihaknya ingin fokus untuk membenahi BUMN.
BACA JUGA: Antasari Singgung Kasus Korupsi Lain di Garuda
Dia mengatakan, PT Garuda Indonesia itu sebenarnya sebuah BUMN yang dianggap KPK lebih baik dibanding lainnya.
Namun, kenyataannya masih terjadi suap yang melibatkan dirut.
BACA JUGA: KPK: Suap Emirsyah Jadi Pintu Masuk Usut Korupsi Lain
Karenanya, Syarif mengatakan, kasus yang terjadi di Garuda saat dikendalikan Emirsyah itu ibarat sebuah fenomena gunung es di BUMN.
Masih banyak BUMN lain juga mengalami persoalan yang sama, meskipun sistem tata kelolanya telah menggunakan e-procurement.
"Ini masih kami anggap sebagai fenomema gunung es. Karena itu dalam waktu dekat, kami akan bicara dengan menteri BUMN untuk masalah BUMN ini," kata Syarif di kantor Komisi Yudisial, Jakarta Pusat, Selasa (24/1).
Dia menegaskan, BUMN perlu dikelola dengan lebih baik. Syarif tidak ingin BUMN menjadi sarang penyimpangan.
Syarif mengingatkan, jangan sampai BUMN tidak transparan, tak akuntabel karena uang yang mereka kelola itu jauh lebih besar dari APBN.
"Maka itu tata kelolanya harus lebih baik," katanya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Mulai Susun Daftar Saksi Suap Emirsyah Satar
Redaktur & Reporter : Boy