Bu Risma Gowes Tempuh 10 Kilometer dari Rumah ke Kantor

Sabtu, 30 September 2017 – 06:02 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengayuh sepeda angin dari rumahnya di kawasan Wiyung ke tempat kerja. Foto: ANGGUN ANGKA WIJAYA/RADAR SURABAYA

jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengayuh sepeda angin saat berangkat ke kantornya di Balai Kota, Jumat (29/9) pagi.

Risma menempuh jarak 10 kilometer dari rumahnya di kawasan Wiyung menuju ke Kantor Wali Kota Surabaya di Jalan Jimerto.

BACA JUGA: Hebat, Temukan Pendeteksi Kuman TB Lewat Ponsel

Risma tampak santai dengan setelan kaos panjang warna pink dan celana panjang warna biru dongker dengan sepatu sport warna merah. Sebuah helm dikenakan untuk melindungi kepalanya.

Sambil nyangklong tas selempang warna hijau dengan tali oranye, ibu dua anak dan nenek satu cucu itu berangkat dari kediaman pribadinya di Wiyung pukul 05.30 WIB menggunakan sepeda kayuh yang dilengkapi dinamo listrik.

BACA JUGA: Insentif PNS Hanya Dibayar 3 Bulan

Beberapa pejabat pemerintahan kota juga tampak mendampingi wali kota kelahiran Kediri itu. Sekretaris Kota (Sekkota) Hendro Gunawan dan beberapa jajaran pejabat dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait tampak mendampingi Risma dalam program Bike To Work ini.

Rute yang dilewati rombongan wali kota adalah Jalan Gunungsari, Joyoboyo, Jalan Raya Darmo, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Gubernur Suro, Jalan Yos Sudarso, dan berakhir di halaman Balai Kota Surabaya.

BACA JUGA: PNS Terkena Dampak Defisit Anggaran

Selama perjalanan menuju tempat kerjanya, Risma sempat beristirahat dua kali. Yakni di depan Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan di depan Gedung Grahadi di Jalan Gubernur Suryo. Di depan gedung bersejarah ini, Risma juga sempat berfoto bersama dengan jajarannya.

Setiba di halaman depan Balai Kota, Risma pun mengaku capek. Sebab, sepeda yang dia gunakan terasa berat karena belum di-setting dengan baik.

Risma mengatakan bahwa sepeda yang digunakannya merupakan sepeda listrik pemberian mantan menteri Lingkungan Hidup saat Surabaya berkali-kali memperoleh penghargaan di bidang lingkungan.

"Ini sepeda lama. Hadiah dari Pak Menteri Lingkungan Hidup yang lama. Diberikan kepada saya saat Surabaya jadi pemenang lomba lingkungan hidup di tingkat Asia Tenggara," tutur Risma.

Disampaikan wali kota, kewajiban ngontel bagi PNS dan pegawai di lingkungan pemkot Surabaya diterapkan setiap Jumat di akhir bulan.

Hal ini bukan sekadar untuk mengurangi emisi gas buang di Surabaya. Tapi, program ini juga bertujuan untuk menjaga kesehatan.

Kebetulan, kemarin adalah peringatan Hari Jantung Sedunia atau World Heart Day yang jatuh tiap tanggal 29 September.

Diakui Risma, dengan bersepeda seluruh anggota tubuh menjadi ringan dan menyehatkan pikiran. Risma mengaku telah membuktikan sendiri. Penyakit sinus yang dideritanya beberapa tahun terakhir bahkan perlahan hilang.

“Awalnya sakit sekali, bahkan saya sampai nangis. Tapi setelah berolahraga ringan dan bersepeda, sudah nggak kumat-kumat lagi. Jadi, semoga sekarang lebih sehat setelah bersepeda,” ungkapnya.

Ditanya soal persiapan sebelum bersepeda, Risma mengatakan tidak ada. “Tidak ada persiapan khusus. Malah saya tidak sempat sarapan, cuma minum air putih,” aku Risma.

Rencana ke depan nanti, Risma mengatakan bahwa bersama dengan jajaran pemkot akan mengganti bahan bakar minyak (BBM) bagi kendaraan pemkot dengan energi listrik. Untuk bisa menerapkan hal ini, lanjut dia, memang butuh aplikasi teknologi.

“Karena itu saya akan berkomunikasi dengan kawan-kawan di perguruan tinggi untuk menyiapkannya. Kalau terlaksana, udara akan pasti lebih bagus. Tahun 2040 nanti, kendaraan tidak boleh menggunakan bahan bakar dari fosil dan memaksimalkan bahan bakar energi matahari dan solar cell demi kesehatan dan kehidupan kita semua,” terangnya.

Untuk mendukung program Bike To Work, parkiran di wilayah pemkot saat ini dibersihkan dari kendaraan roda dua dan empat. Seluruh kendaraan operasional milik pemkot diparkir di mal Grand City.

“Jadi nanti kalau saya mau dinas keluar atau teman-teman ada yang mau rapat, ya harus jalan kaki dulu atau naik sepeda ke Grand City,” kata Risma.

Sedangkan untuk tempat parkir sepeda angin, telah disiapkan tempat parkir di sekitar Balai Kota lengkap dengan petugas yang menjaga sepeda-sepeda tersebut.

Dari pantauan di lapangan, masih banyak warga yang tidak tahu jika Jalan Sedap Malam dan Jimerto ditutup bagi kendaraan bermotor.

Karena itu, mereka banyak yang putar balik karena jalan ditutup menggunakan road barrier dan ada anggota dari satuan linmas yang berjaga-jaga.

Kondisi kedua jalan ini sangat lengang sejak pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. Warga maupun pegawai pemerintahan kota harus berjalan kaki atau bersepeda jika akan menuju ke Jalan Wijaya Kusuma, Jalan Jaksa Agung Suprapto, atau Jalan Walikota Mustajab.

Pada hari biasa, jalan di sekitar kantor pemkot Surabaya biasanya dipadati oleh mobil dan sepeda motor yang parkir di pinggir jalan. Baik itu kendaraan pegawai pemerintahan kota maupun para tamu yang berkunjung. (ang/jay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surabaya Akan Terapkan Satu Mobil Satu Garasi


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Tri Rismaharini   gowes   PNS  

Terpopuler