jpnn.com, TEMANGGUNG - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Bu Risma kembali menekankan pentingnya Kementerian Sosial (Kemensos) meningkatkan layanan lebih luas kepada masyarakat.
Dia berharap unit pelayanan teknis (UPT) milik Kemensos bisa melayani berbagai keperluan masyarakat penerima manfaat. Antara lain menerima pengaduan warga yang merasa belum mendapat bantuan, hingga menyiapkan ambulans untuk yang membutuhkan bantuan pelayanan medis.
BACA JUGA: Bu Risma Serahkan Rp 3,5 Miliar Lebih Hasil Lelang Barang HTT kepada Lansia dan PPKS
"Jadi kalau ada balai netra, tidak hanya netra saja. Tetapi juga bisa lansia dan sebagainya. Nanti akan diaktifkan semacam call center. Lalu ada mobil jenazah yang nanti bisa membantu masyarakat yang membutuhkan," kata Bu Risma saat meresmikan Sentra Kreasi Atensi Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual (BBRSPDI) Kartini Temanggung, Jumat (5/3).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq, anggota Komisi VIII DPR, anggota DPD RI, pejabat Eselon 1 dan 2 di lingkungan Kemensos.
BACA JUGA: Sepertinya Papa SBY Sedang Pusing dan Kian Terbawa Perasaan
Mantan wali kota Surabaya itu tidak ingin masyarakat kurang mampu yang keluarganya meninggal harus membawa jenazahnya dengan sepeda motor, karena tidak mampu menyewa ambulans. Balai juga diharapkan bisa membantu masyarakat yang mengadukan masalah keterlambatan pencairan bansos.
Selain itu, kata Risma, UPT bisa menjalankan fungsi dan peran lain dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat kurang mampu dengan pembinaan vokasi, dan wirausaha seperti pendirian Sentra Kreasi Atensi (SKA) di Bekasi dan Temanggung. Dia juga mendorong penambahan jenis usaha baru berupa laundry.
BACA JUGA: Jokowi: Saya Ngomong Gitu Saja Ramai
Dijelaskan Risma, sebelum dua SKA tersebut, Kemensos sudah memberdayakan lima anak yang tergantung Napza di Mojokerto, Jawa Timur. Mereka atas kemauan sendiri mengelola kafe yang kini makin ramai dikunjungi pelanggan.
Karena itu dia berharap dengan memperluas jenis layanan, akan lebih banyak anggota masyarakat yang membutuhkan yang akan terlayani. Dalam kesempatan berbeda sebelumnya, Risma juga menyatakan pentingnya perluasan peran balai.
Kemensos menyadari benar besarnya tantangan menghadapi situasi terkini yang tengah menghadapi Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari setahun, dan belum pasti kapan akan berakhir.
Salah satu dampak pandemi adalah banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggalnya. "Ini kami berikan solusinya dengan membuat Rusunawa untuk tempat tinggal para eks pemulung dan tunawisma, serta membuka lapangan kerja melalui Sentra Kreasi ATENSI," kata Mensos Risma.
Dia juga menyebutkan setelah adanya pandemi Covid-19, banyak pemulung dan tunawisma rentan terpapar lantaran tidak memiliki tempat tinggal. Risma pun memberikan solusi dengan membuat Rusunawa untuk tempat tinggal para eks pemulung dan tunawisma, serta membuka lapangan kerja melalui Sentra Kreasi ATENSI.
Risma memastikan akan secara bertahap menyusun perubahan fungsi UPT Kemensos melalui peraturan menteri. Selain itu, dia juga akan berkoordinasi dengan kementerian terkait termasuk Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
BACA JUGA: Siang Ini, Mensos Risma Resmikan Sentra Kreasi Atensi Kartini Temanggung
Sementara itu, Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat mengatakan melalui Sentra Kreasi ATENSI (SKA), kelompok marjinal mendapatkan peluang kerja. Di Balai Kartini Temanggung, SKA melibatkan Penyandang Disabilitas Intelektual, sensorik netra dan fisik.
Kemudian, Galeri ATENSI Batik Ciprat melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual, Kafe Kartini terdiri dari 4 orang Penyandang Disabilitas Intelektual dan 1 orang Penyandang Disabilitas Fisik. Sementara itu, Galeri Atensi Laundry melibatkan 3 orang Penyandang Disabilitas Intelektual.
"Sheltered Workshop Peduli (SWP) telah mengembangan produksi Batik Ciprat dan produk turunannya di 30 titik pada 23 kabupaten. Secara keseluruhan SKA Balai Besar Disabilitas Kartini Temanggung telah berhasil memberdayakan 580 orang penyandang disabilitas," jelas Harry.
BACA JUGA: Setiap Hari Jokowi Selalu Mencari Menterinya yang Satu Ini
Dengan SKA, kata Harry, jika sebelumnya mereka kesulitan untuk melakukan pemasaran, maka kini SKA menjadi wadah menyediakan galeri, melakukan promosi dan pemasaran.
"Sentra Kreasi Atensi yang telah dijalankan memberikan manfaat yang nyata,” ucap Harry.
Sebagai contoh, sebelumnya para penyandang disabilitas yang sudah mendapatkan pelatihan barista, masih kesulitan untuk bekerja. Dengan adanya Cafe Kartini, mereka bisa langsung bekerja, menghasilkan uang dan pengalamannya bisa digunakan sebagai bekal hidup secara mandiri.
BACA JUGA: Penjelasan AKBP Alfian soal Kasus Mbak ER Masuk Ruangan Pak Lurah dan Dipegang-pegang
Selain membangun SKA dan rusunawa, Kemensos juga telah melakukan pemenuhan hak dasar warga marjinal/terlantar melalui perekaman data kependudukan (pembuatan KTP) bagi para eks pemulung dan tunawisma sejumlah 65 orang bekerja sama dengan Ditjen Administrasi Kependudukan, Kementerian Dalam Negeri.
Kemensos juga menyalurkan tenaga siap kerja yang merupakan eks pemulung dan tunawisma melalui beberapa tahap yaitu: Tahap 1 penyaluran sebanyak 5 Orang di Grand Kamala Lagoon Bekasi; Tahap 2 sebanyak 15 orang di PT Waskita Karya Tbk; Tahap 3 sebanyak 42 orang (26 orang ke PT. Waskita Karya, 5 orang ke PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, 9 orang ke PT Otsindo Prima Raya dan 1 orang ke PT Kamadjaja Logistics)
Kemensos juga membantu membuatkan buku rekening dan kartu ATM Atensi untuk 7 orang eks pemulung dan tuna wisma dan dalam proses pembuatan rekening sebanyak 53 orang.(*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam