Sepertinya Papa SBY Sedang Pusing dan Kian Terbawa Perasaan

Jumat, 05 Maret 2021 – 16:37 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Petinggi Partai Hanura Inas Nasrullah Zubir menilai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dibuat pusing oleh manuver kadernya yang menggulirkan Kongres Luar Biasa (KLB) di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara.

"SBY sudah kehilangan kepiawaian berpolitiknya," ucap Inas Nasrullah dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Jumat (5/2).

BACA JUGA: KLB Pecat AHY dari Ketum Partai Demokrat

Inas menyampaikan hal itu guna menanggapi isyarat Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PD Andi Arief bahwa SBY bakal berdemo di Istana untuk memprotes pemerintah yang membiarkan KLB ilegal.

Bagi Inas, pernyataan Andi Arief yang mengisyaratkan SBY bakal melakukan demonstrasi ke Istana Kepresidenan Jakarta sungguh mencengangkan.

BACA JUGA: Ssst, Elite Demokrat Pergoki Marzuki Alie di Bandara Kualanamu Jelang KLB

Inas menilai SBY sebagai politikus kawakan kerepotan menghadapi kader-kader PD yang hendak melengserkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi ketua umum partai pemenang Pemilu 2009 itu.

"Kemudian baper (terbawa perasaan, red) ingin mendemo Pak Jokowi di Istana," ucap wakil ketua dewan penasihat Hanura ini.

BACA JUGA: Kasus Mbak ER Masuk Ruangan Pak Lurah, Dipegang-pegang, Polisi Dapat Fakta Baru

Mantan politikus Senayan itu mengatakan KLB dalam dinamika suatu parpol adalah hal yang lumrah ketika saluran politik di sebuah parpol macet akibat komunikasi antara pimpinan dengan kader buntu.

"Tentunya harus ada jalan keluar terakhir yakni pergantian ketua umum yang sudah dianggap tidak lagi mampu menyalurkan aspirasi politik kadernya," kata Inas.

Dia juga menyinggung ketentuan UU Nomor 2/2011 tentang Parpol yang jelas mengatur bahwa kedaulatan partai politik berada di tangan anggota yang dilaksanakan menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Artinya, kata Inas, KLB merupakan kekuasaan tertinggi di partai politik.

"Misalnya di Partai Demokrat, (kedaulatan) ada di tangan kader partai itu sendiri dan bukan di tangan Majelis Tinggi seperti yang didengungkan oleh Andi Arief," sebut Inas.

Dia juga menyoroti kepemimpinan AHY di partai berlambang bintang mercy yang dinilai tak berdaya menghadapi manuver kadernya menyelenggarakan KLB di Sibolangit.

"AHY terkesan manja meminta Papa SBY untuk mengeluh kepada Presiden Jokowi agar dibela karena gagal memimpin Partai Demokrat, sehingga digoyang oleh kader-kadernya sendiri yang membuat AHY mana tahan," pungkas Inas.(fat/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler