Bu Risma Kesal Lalu Menunjukkan Isi Obrolannya dengan Pak Doni

Sabtu, 30 Mei 2020 – 08:42 WIB
Tri Rismaharini. Foto: ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyesalkan Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur yang mengalihkan dua mobil laboratorium dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sedianya diperbantukan untuk Kota Surabaya ke daerah lain.

"Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni (Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo). Jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu," kata Bu Risma, sambil menunjukkan obrolannya di WhatApp dengan Doni di Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5) kemarin.

BACA JUGA: Aktivis Curigai Pemprov Jatim Mau Bikin Surabaya Seperti Wuhan

Mendengar kabar tersebut, Risma langsung berkoordinasi dan menghubungi berbagai pihak yang telah dimintai bantuan untuk mendatangkan mobil laboratorium tersebut.

Bahkan, ia melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo.

BACA JUGA: Bu Risma Belum Siap Menerapkan New Normal, Ternyata Ini Alasannya

Dalam obrolannya tersebut Bu Risma memohon bantuan alat fast lab untuk Kota Surabaya.

Doni pun menyanggupinya dan berjanji akan mempercepat proses pengirimannya.

BACA JUGA: Bu Risma: Ini Memang Berat tetapi Kita Harus Bersyukur

Dalam chat tersebut, Risma juga melaporkan bahwa mobil bantuan itu dialihkan ke daerah lain, sehingga Surabaya tidak bisa menggunakan mobil tersebut.

Doni pun berjanji mengecek keberadaan mobil tersebut karena memang dua mobil bantuan itu diprioritaskan untuk Kota Surabaya.

Sementara itu, Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan sebetulnya pada Hari Kamis (28/5), Surabaya sudah akan dibantu mobil laboratorium itu.

Awalnya, kata dia, mobil itu langsung dipergunakan untuk pasien yang menjalani karantina di Hotel Asrama Haji dan Dupak Masigit yang di situ ada warga dari Krembangan Selatan.

"Jadi, bantuan dari BNPB itu dua unit mobil laboratorium dan sudah kami tentukan titik-titiknya selama mobil itu berada lima hari di Kota Surabaya. Masing-masing titik itu kami siapkan 200 orang untuk dilakukan tes swab. Mereka itu yang belum dites swab dan waktunya tes ulang, supaya cepat selesai penanganannya," kata Feny sapaan Febria Rachmanita.

Namun, kata dia, waktu itu diundur pukul 13.00 WIB karena mobil itu dialihkan dulu ke Rumah Sakit Unair dan tidak langsung ke Hotel Asrama Haji.

Karena dijadwalkan pukul 13.00 WIB, kemudian para pasien di Hotel Asrama Haji dipersiapkan mulai sekitar pukul 12.30 WIB dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

"Ternyata, mobil itu tidak datang-datang hingga kami menunggu sekitar lima jam dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB. Dan ternyata kemarin dua mobil itu dibawa ke Unair satu dan satu mobil lagi dibawa ke daerah lain," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler