Bu Risma Menyampaikan Kabar Gembira soal Zona Merah Paling Berisiko

Selasa, 26 Mei 2020 – 16:44 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. FOTO: ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyebut penyebaran COVID-19 di salah satu kawasan zona merah paling berisiko, tepatnya di Kedung Baruk, Rungkut, sudah bisa dihentikan.

"Saya terus lihat data, apakah perlu dilakukan tes cepat atau swab. Hasilnya beberapa kawasan mengalami penurunan, seperti halnya di Kedung Baruk itu," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Selasa (26/5).

BACA JUGA: New Normal di 4 Provinsi, Memang Perlu Mengerahkan TNI dan Polri

Risma menjelaskan, ada ratusan warga di Kedung Baruk yang semula dinyatakan reaktif berdasarkan hasil tes cepat. Namun setelah dilakukan tes swab hasilnya negatif.

Diketahui ratusan warga Kedung Baruk sempat menjalani tes cepat karena ada sejumlah warga setempat yang merupakan karyawan Pabrik Rokok Sampoerna dinyatakan positif COVID-19.

BACA JUGA: 5 Hari Berturut-turut, Semoga jadi Indikasi Corona Mulai Merana

"Mulai menurun, makanya mata rantai sudah diputus," ujarnya.

Risma mengatakan warga di Kedung Baruk sekarang ini tinggal menjaga disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah.

BACA JUGA: Si Ganteng Berbuat Terlarang Terekam CCTV, Viral di Medsos, Oh Ternyata

Selain itu, lanjut dia, pihaknya sedang membuat data peta daerah mana yang perlu dilakukan tes swab secara massal sambil menunggu bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang tengah meluncur ke Surabaya dua hari ke depan ini.

"Peta swab kita buka nanti setelah bantuan alat tes swab dari BNPB datang," katanya.

Diketahui berdasarkan laman lawancovid-19.surabaya.go.id menyebut tidak ada kasus baru COVID-19 di kawasan Kedung Baruk.

Seperti halnya jumlah warga yang positif COVID-19 di Kedung Baruk pada 23 Mei sebanyak 71 orang, 24 Mei sebanyak 72 orang dan 25 Mei tetap di angka 72 orang.

Sedangkan secara keseluruhan warga yang positif COVID-19 di Surabaya pada Selasa ini mencapai 2.095 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 2.597 orang dan orang dalam pemantauan sebanyak 3.460 orang. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler