jpnn.com, ENTIKONG - Kondisi Ida Susilawati sungguh memprihatinkan. Tenaga kerja wanita (TKW) asal Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, itu telantar di Entikong, Kalimantan Barat.
Ida mengalami strok dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik.
BACA JUGA: Kelakar Bu Risma Langsung Mengundang Tawa
Wanita 54 tahun itu sudah terbaring di Puskesmas Entikong sejak 21 Desember 2017 lalu.
Ida hanya bisa mengharapkan bantuan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini lantaran keluarganya seolah tidak memedulikannya.
BACA JUGA: Ketemu di Depok, Puti Soekarno dan Bu Risma Bahas Jawa Timur
Kepala Puskesmas Entikong Hidayat Samiaji mengatakan, Ida dibawa warga Entikong dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Ida mulai pulih setelah mendapat perawatan. Namun, Ida tetap sulit berkomunikasi.
BACA JUGA: Bu Risma Geregetan Dengar Kasus di National Hospital
“Satu pekan setelah menjalani perawatan, kami langsung menghubungi keluarga Ida di Jawa Timur. Hanya saja, alasan dari adik kandungnya tidak ada biaya untuk ke Entikong. Sampai dua bulan sekarang tidak ada juga iktikad baik dari keluarganya di Jawa timur,” kata Hidayat, Selasa (6/2).
Dia menambahkan, pihak puskemas menanggung semua kebutuhan Ida. Mulai makan hingga kebutuhan lain.
“Kami sangat prihatin dengan kondisi Ida itu. Pihak keluarganya, baik anak dan adiknya di Jawa Timur, terkesan tidak peduli dengan Ida,” tambah Hidayat.
Menurut Hidayat, pihaknya tidak menuntut biaya pengobatan karena Ida tidak memiliki uang.
“Saat saya telepon berapa pekan lalu, kami sampaikan bahwa biaya untuk balik ke Jawa timur jangan dipikirkan. Yang penting keluarga Ida bisa datang saja ke Entikong,” kata Hidayat.
Menurut Hidayat, Ida hanya bisa menangis ketika ditanya mengenai keinginannya pulang ke Surabaya.
Ida juga kerap memalingkan wajah ketika nama kedua anaknya, Doni dan Santi, disebut.
Pihak puskesmas akhirnya memilih melapor ke Polsek Entikong karena keluarga Ida tidak menunjukkan iktikad baik.
Wakapolsek Entikong Ipda Eng Suwenda mengatakan, Ida merupakan TKW yang bekerja di Brunai Darussalam.
“Ida bukan korban TPPO (tindak pidana penjualan orang). Setelah kami telusuri, sekarang memang kondisinya sakit karena terserang strok. Pihak keluarganya masih dihubungi agar menjemput Ida,” ujar Eng.
Dia menambahkan, pihaknya dan P4TKI akan mengantar Ida ke Surabaya jika keluarga tidak menjemput ibu malang itu. (agus alfian/pontianak post/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bu Risma Batal Maju Pilgub, Warga Surabaya Gelar Syukuran
Redaktur : Tim Redaksi