Bu Siti Boyong Keluarga, Terharu Terima SK PPPK

Rabu, 17 Februari 2021 – 12:34 WIB
PPPK Kabupaten Boyolali menunjukkan SK yang diterima. Foto dokumentasi pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penyerahan SK PPPK (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja) tahap kedua di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah dilaksanakan pada Selasa (16/2).

Dikarenakan masih dalam kondisi pandemi Covid-19, pembagian SK PPPK tersebut dilakukan secara bertahap.

BACA JUGA: Perkembangan Terkini Rekrutmen PPPK, Guru Honorer Siap-siap Saja

Sama seperti kondisi Senin (15/2), penyerahan SK hari kedua juga penuh haru biru. Namun, ada yang berbeda karena para PPPK arak-arakan bersama keluarganya.

Salah satunya Siti Alfredo, guru PPPK dari Kecamatan Wonosegoro sengaja datang memboyong keluarganya mengambil dokumen penting itu.

BACA JUGA: Begini Efeknya Jika Jokowi Dipaksakan Maju Kembali di Pilpres 2024

Jarak dua jam tanpa macet dari tempat tinggalnya ke pendopo kabupaten bukan halangan bagi Bu Siti dan keluarganya untuk melihat langsung penyerahan SK PPPK.

"Keluarga pengin lihat saya terima SK PPPK. Sudah dua tahun menunggu, alhamdulilah resmi jadi ASN," kata Bu Siti kepada JPNN.com, Selasa.

BACA JUGA: Kapolri Jenderal Listyo Singgung Kasus Rasisme Ambroncius Nababan, Kalimatnya Tegas

Ahmad Saifudin, guru PPPK yang sudah lebih dulu mendapatkan SK PPPK mengungkapkan, bukan hanya Siti yang boyongan keluarga. Masih banyak yang arak-arakan karena saking gembiranya.

"Teman-teman ini sudah belasan hingga puluhan tahun mengabdi sehingga wajar bila mereka sangat gembira," terang Saifudin yang sebelumnya pernah menjadi koordinator wilayah Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Jawa Tengah.

Dia mengaku ikut terharu melihat bagaimana teman-temannya datang diantar keluarga dari pelosok kecamatan menuju pendopo kabupaten.

Terlebih lagi dengan kebaikan hati bupati Boyolali, surat perintah menjalankan tugas atau SPMT 235 PPPK dihitung per 1 Februari 2021.

"Ada yang keluarganya sampai jahit batik khusus untuk terima SK PPPK," beber Saifudin.

Bu Lina, guru PPPK Kecamatan Ampel yang bertugas di Nogosari juga tidak bisa menahan tangis bahagianya.

BACA JUGA: Guru Honorer Ketakutan, Minta Rekrutmen PPPK Dipercepat Maret-April 2021

Selama ini, Lina berjualan roti buatannya sendiri. Usaha itu dilakukan demi mendapatkan tambahan penghasilan bagi keluarganya.

"Menangis saya melihat gaji pokok saja sudah dua jutaan. Belum ditambah tunjangan. Allahuakbar. Belum pernah menggenggam uang sebanyak itu saya," tuturnya dengan nada lirih.

Dia pun mendoakan, rekan-rekannya dari honorer K2 yang belum mendapatkan status ASN bisa lulus tes PPPK tahun ini.(esy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler