jpnn.com - BALI - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dibantu banyak pihak dalam memberantas illegal fishing. Salah satunya The International Criminal Police Organization (Interpol).
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Interpol merupakan salah satu badan yang dibentuk dan dibutuhkan dalam tatanan global.
BACA JUGA: Koarmabar Tangkap Dua Kapal Ikan Vietnam Di Laut Natuna
Susi mengatakan, saat ini pola tindak kriminalitas semakin canggih dan melibatkan banyak negara.
Karena itu diperlukan kerja sama antar negara untuk menangani illegal fishing.
BACA JUGA: Bhineka Tunggal Ika Pusat Kekuatan Indonesia, Peliharalah!
"Di sini saya sharing pengalaman kita dalam keseriusan dan ketegasan kita dalam melawan illegal fishing. Illegal fishing bukan hanya sekadar pencurian ikan," ujar Susi saat menjadi pembicara kunci speaker Sidang Umum Interpol ke-85 di Bali, Rabu (9/11).
Selama dua tahun, KKP bersama tim gabungan dari Satgas 115 melakukan analisa, investigasi, dan melakukan penindakan. Hal itu menemukan fakta bahwa illegal fishing lebih dari sekadar pencurian ikan.
BACA JUGA: Prajurit TNI AL Harus Adaptif Hadapi Lingkungan Global
Illegal fishing, lanjut Susi, bukan hanya soal penangkapan ikan ilegal, tapi juga menyangkut soal perbudakkan, narkoba, miras, rokok, hingga hewan langka yang diselundupkan antar negara.
"Jadi hari ini kami share, dan mereka sangat antusias. Apalagi mereka dengar Satgas 115 di mana semua badan bisa bekerja sama di situ dari Polisi Air, Pol Laut, AU, Kejaksaan, Kalakhar, Bakamla, dan lainnya," pungkas Susi.
Susi mengharapkan agar Interpol bisa melanjutkan dan memperkuat perannya dalam memfasilitasi negara-negara anggota untuk mengatasi tantangan dalam memberantas kejahatan perikanan transnasional terorganisasi.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Tegaskan Tidak Ada Pergantian Panglima TNI
Redaktur : Tim Redaksi