Bu Titi Honorer K2 jadi Kelinci Percobaan PPPK?

Sabtu, 26 September 2020 – 17:30 WIB
Ketum Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Titi Purwaningsih. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pimpinan Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Nurbaitih mengungkapkan, rekan-rekannya yang ikut rekrutmen PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja), sejatinya adalah korban.

Mereka menjadi kelinci percobaan untuk melihat apakah menjadi PPPK itu meningkatkan kesejahteraan honorer K2 atau tidak.

BACA JUGA: Kabar Baik Berganti Duka, Begini Nasib Honorer K2 Lulus PPPK

"Salah bila kawan-kawan honorer K2 membenci Ibu Titi. Karena Bu Titi itu sebenarnya korban," kata Nur, sapaan akrab Nurbaitih, dalam Podcast JPNN.com di YouTube yang diunggah Jumat (25/9).

Diceritakannya, saat pemerintah membuka rekrutmen PPPK tahap I pada Februari 2019, Titi sempat bingung. Apa yang harus dia lakukan, apakah ikut tes atau tidak.

BACA JUGA: Penjelasan Kepala BKN soal Gaji dan Rapelan PPPK, Sabar Ya

Titi pun meminta pendapat beberapa pengurus inti PHK2I. Akhirnya Titi ikut tes sekaligus bisa merasakan bagaimana menjadi PPPK. Bila ternyata PPPK itu baik untuk honorer K2, solusi pemerintah itu akan diterima dengan lapang dada.

Sebaliknya bila tidak baik, mereka akan menolak dan kembali memperjuangkan menjadi PNS.

BACA JUGA: Nurbaitih Yakin Nadiem Tuntaskan Masalah Guru Honorer K2 dan Tenaga Kependidikan

Ternyata untuk merasakan enak tidaknya jadi PPPK penuh perjuangan berat. Titi dan honorer K2 yang lulus PPPK harus menderita 18 bulan.

Bahkan sejak Januari banyak di antaranya yang tidak menerima gaji karena takut double anggaran.

"Kalau dibilang Bu Titi itu pengkhianat ya salah besar. Justru Bu Titi itu korban kebijakan PPPK. Sebagai pimpinan, Bu Titi menjadikan dirinya kelinci percobaan untuk menguji apakah benar PPPK itu kesejahteraannya setara PNS. Ternyata sampai sekarang kan masih terkatung-katung," tuturnya.

Dia berharap, akhir bulan ini sudah ada kepastian dari pemerintah untuk penyelesaian honorer K2. Apalagi data-data honorer K2 yang terbaru sudah diserahkan ke Kantor Staf Presiden (KSP) sesuai permintaan kedeputian V pada pertemuan 10 September 2020.

"Kami tunggu kebijakan pemerintah sampai akhir bulan ini untuk menentukan langkah perjuangan selanjutnya," tandas Nur.(esy/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler