jpnn.com, JAKARTA - Para pecinta kuliner pasti sudah tak asing dengan kawasan Sabang, Jakarta Pusat.
Sebab aneka tempat makan tersedia di kawasan tersebut.
BACA JUGA: Ajang Bezzera Latte Art Competition 2022 Dibuka, Barista Merapat
Kini, pecinta kuliner pun makin dimanjakan dengan kehadiran Kopi Ko Acung di kawasan Sabang, Jakarta Pusat.
Kalian pun tak perlu bingung jika ingin mencicipi hidangan berkonsep Peranakan yang menyajikan berbagai sajian istimewa khas Kalimantan Barat. Kopi Ko Acung bisa menjadi pilihan.
BACA JUGA: Minum Kopi Sambil Dipijat Plus-Plus, Ada Si Mbak Berbaju Hijau
Kedai kopi tersebut menawarkan berbagai sajian khas Peranakan Kalimantan Barat.
Salah satu yang istimewa ialah sop singkong kuah sapi. Cita rasa misoa dan potongan singkong bertemu dengan kuah kaldu sapi yang gurih berpadu dengan potongan daging sapi, ikan teri serta kacang goreng pun memberikan pengalaman rasa yang baru.
BACA JUGA: 3 Manfaat Minum Kopi Tanpa Gula, Penyakit Kronis Ini Langsung Ambrol
Demi mempertahankan cita rasa khas, Ko Acung mengaku mendatangkan beberapa bahannya dari Kalimantan.
"Bahan-bahannnya masih ada sebagian besar harus kami datangkan dari Kalimantan. Salah satunya bahan bubur pedas, daus kesum," ujar Ko Acung di kawasan Sabang, Jakarta Pusat, Senin (23/5).
Tak hanya itu, ikan teri yang digunakan untuk berbagai hidangan di sana juga didatangkan dari Kalimantan.
Ko Acung pun membeberkan alasannya. "Kenapa? Kami sudah coba enggak cocok," tuturnya.
Selain makanan utama, kedai tersebut juga menyefiakan aneka camilan khas, di antaranya pisang goreng selai kaya.
Ada pula kopi dan aneka minuman segar, yakni es jeruk sonkit, es lidah buaya, dan es soda kitna.
Adapun Kopi Ko Acung di kawasan Sabang merupakan cabang kedua.
Sebelumnya, Ko Acung membuka kedai pertamanya di kawasan Bintaro.
Adapun Kopi Ko Acung buka pukul 07.00 - 22.00 tiap Minggu - Kamis dan pukul 07.00 - 00.00 pada Jumat - Sabtu. (mcr7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cairan Pria Bisa Makin Lincah Menembus Sel Telur dengan Mengonsumsi Minuman Ini
Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Firda Junita