Buaya Pemangsa Manusia Takluk

Ingin Berontak, Tewas di Tangan Pawang

Rabu, 30 Juli 2008 – 10:06 WIB
Warga menggotong buaya pemangsa manusia yang takluk di tangan pawang Tok Usman. Foto: Pontianak Post.
KUBU RAYA - Kembali pawang tangguh, Usman Dolah dengan dibantu anaknya Iwan, menaklukkan buaya di perairan Kubu Raya, Kalimantan Barat Sabtu (26/7) pagiKali ini yang dibuat tak berdaya adalah predator sepanjang lima meter dengan berat sekitar dua ton. 
Buaya yang diperkirakan berusia lebih dari empat puluh tahun inilah yang sudah ditunggu oleh Tok Usman, sapaan akrab pria ini selama satu Minggu

BACA JUGA: Kartika Soekarno Jadi Raden Ayu

Pancing atau umpan aler yang dipasangnya di dua tempat berbeda ternyata membuat buaya tertarik

“Satu saya pasang di dekat Jembatan Desa Kalimas

BACA JUGA: TNI AL Sita 400 Karung Pakaian Bekas

Kemudian satu lagi di Sungai Nyireh
Dua-duanya dimakan buaya

BACA JUGA: Polisi Kerucutkan Lima Nama

Aler pertama dibawanya lari, dan yang kedua sempat dibawa lari sejauh 500 meter, namun bisa saya tangkap buaya ini,” terang sang pawang sesaat setelah menaikkan buaya di daratan Sungai Nyireh kepada Pontianak Post (Grup JPNN)
Tok Usman menegaskan, petunjuk ke mana aler dibawa buaya lari didapatnya dari jiriken yang dipasang di tali pancingIa mengatakan, buaya tersebut sempat memberontak saat hendak ditaklukkan pasca memakan umpan alerDengan bantuan Iwan dan beberapa warga Sungai Nyireh dan Desa Kalimas, akhirnya buaya itu takluk di ujung tombak sang pawang“Buaya ini sangar dan memberontakJadi saya tombak sampai akhirnya mati,” katanya
Sedikitnya tiga motor air diturunkan untuk menjemput buaya ini di Sungai NyirehSatu speed boat digunakan untuk mengawal buayaLetak Sungai Nyireh, bisa ditempuh dengan jalan air dan daratWaktu tempuh dengan menggunakan jalur air mencapai setengah jam
Saat tiba di lokasi, di kanan kirinya terdapat pohon NipahJuga banyak ‘beteng’ (daerah daratan dan sungai) yang menjadi kegemaran buaya untuk memanjakan diriBuaya tersebut sudah dikerumuni warga
Kebanyakan warga di Sungai Nyireh ini adalah suku Dayak dan TionghuaJuga banyak warga MelayuMereka berkumpul di sebuah jembatan di kawasan tersebutTak jarang, mereka juga membawa anak-anak kecil menyaksikan binatang ganas yang sudah tak berdaya di tangan pria asli Rasau Jaya ini
Kepala buaya sudah berlumuran darahBahkan dilehernya terdapat bekas tikaman senjata tajamSeketika itu buaya ini langsung dinaikkan ke motor air, untuk dievakuasi ke Desa KalimasTok Usman mengaku ia menangkap buaya ini tanpa adanya bantuan dari petugas Balai Konservasi Sumber Saya Alam (BKSDA)“Kemarin BKSDA sempat menemani memasang pancingTapi habis itu tidak muncul lagi,” katanya
Sementara itu, di lokasi hanya tampak seorang petugas dari BKSDA, Uswatun KhasanahSementara speed boat yang sebelumnya standby di Desa Kalimas entah ke manaSementara itu, Tok Usman melanjutkan sebelum menangkap buaya tersebut, dia sempat bermimpi“Saya mimpi cewek dan berkelahiSaya bukan mempercayai mimpiTetapi setiap mau nangkap, selalu didatangi mimpi itu,” katanya
Iwang menambahkan, belum tahu akan dikemanakan buaya yang sudah tak bernyawa tersebutWarga masyarakat Desa Kalimas akan membelah perut buaya untuk melihat isinyaKetika ditangkap perut buaya itu memang buncit, seperti habis memangsa sesuatu“Buaya ini sudah banyak makan orang,” kata Iwan. (ody)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Laporan Orang Hilang Bertambah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler