Buaya Sergap Umpan Pancing Milik Warga

Rabu, 20 Juni 2018 – 08:41 WIB
Petugas kepolisian dan BKSDA ketika hendak mengevakuasi buaya yang berhasil ditangkap warga di Sungai Mentaya, Desa Bangkuang Selasa (19/6) dini hari. Foto: Edy/Kalteng Pos/JPNN.com

jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Peristiwa buaya melahap umpan pancing warga menghebohkan Desa Bangkuang, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kotawaringin Timur, Kalteng, Selasa (19/6) dini hari. Buaya cukup besar, panjang sekitar 1,5 meter.

BAHTIAR, Sampit

BACA JUGA: Tiga Buaya Berkeliaran, BKSDA Sumut Pasang Perangkap

PREDATOR Sungai Mentaya tersebut diketahui memangsa umpan pancing berupa ikan haruan, yang sengaja dipasang Yuliadi. Pria 36 tahun tersebut memang sengaja memasang ikan haruan sebagai umpan, karena sudah menyadari kehadiran buaya jantan tersebut.

Kecurigaan Yuliadin berawal ketika buaya tersebut sempat menampakkan diri sekitar 10 meter dari pancing yang dipasangnya dengan umpan ikan sepat.

BACA JUGA: Buaya Berkeliaran di Sungai Deli Gegerkan Warga Sukaraja

Namun sekitar pukul 20.30 WIB, pancing dengan tali nilon dan kail biasa yang dipasang di belakang rumahnya itu malah hilang.

"Saya ganti pancing dengan tali dan kail dengan lebih besar. Begitu juga dengan umpannya, saya pasang ikan haruan," ungkap Yuliadi.

BACA JUGA: Buaya Muncul saat Surut di Wisata Mangrove

Agar pancing yang sudah dimodifikasi itu tidak hilang atau gagal menangkap sang buaya, Yuliadin mengikat enam kail pancing. Alhasil, umpan banjur itu benar-benar diterkam buaya. "Saya pasang enam mata pancing, hanya dua yang dimakan," ujarnya.

Malam itu, Yuliadin tak berani seorang diri mengamankan buaya yang tertangkap. Dia lantas mengajak ayah mertuanya, Basri (50) untuk mengangkat pancing tersebut.

Dia dan mertuanya pun mencoba mengangkat banjur tersebut dengan berhati-hati. Tali berukuran besar berwarna hijau terang digunakan untuk mengikat moncong buaya. Malam itu juga, Yuliadin memberitahukan hasil tangkapannya itu kepada petugas di Mako Ditpolair Polda Kalteng.

Setelah diserahkan ke Mako Ditpolair Polda Kalteng, buaya itu kemudian diserahkan kepada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pos Jaga Sampit.

“Aktivitas buaya cukup tinggi di Sungai Mentaya. Biasanya, tiga hingga empat ekor buaya sering muncul di depan mako,” ucap Dirpolair Polda Kalteng Kombes Pol Badarudin.

Menurut Badarudin, memang cukup banyak buaya yang ada di Sungai Mentaya. Tidak hanya jenis muara, namun juga danau dan rawa.

"Kami selalu mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membunuh buaya yang tertangkap, karena merupakan salah satu reptil dilindungi," tegasnya.

Komandan BKSDA Pos Jaga Sampit Muriansyah menambahkan, buaya tersebut akan dibawa ke Seksi Konservasi Wilayah II Pangkalan Bun. Selanjutnya nanti akan dilepasliarkan di Swaka Marga Satwa, Kabupaten Lamandau.

"Dalam enam tahun terakhir, buaya yang diserahkan dari Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Seruyan sudah berjumlah delapan ekor. Semua dalam keadaan hidup," jelas Muriansyah. (*/ce)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jufri Paksa Buaya Buka Mulut agar Kakinya Lepas, Ngeri!


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler