jpnn.com, JAWA TIMUR - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai tindakan tegas Polda Jawa Timur (Jatim) membubarkan acara Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada sejumlah lokasi di Kota Surabaya patut diapresiasi semua pihak.
Neta melihat apa yang dilakukan aparat Polda Jatim itu demi keamanan semua pihak, dan kepentingan stabilitas keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif bagi Surabaya khususnya, dan Jatim umumnya.
BACA JUGA: Acara KAMI Dibubarkan, Fadli Zon Menyampaikan Kecaman
"Dalam situasi seperti sekarang ini di mana krisis berkecamuk akibat virus Covid-19 yang tidak berkesudahan, konflik dapat dengan mudah terpicu sehingga sekecil apa pun potensi konflik harus dihindari," kata Neta kepada JPNN.com, Selasa (29/9).
Karena itu, Neta menilai sangat wajar aparatur Polda Jatim membubarkan acara KAMI.
BACA JUGA: IPW Minta Polri Tak Keluarkan Izin Pertandingan Liga 1
Menurutnya, bila Polda Jatim terlambat bertindak tentu dikhawatirkan ada masalah yang akan berbuntut panjang karena kelompok KAMI dan massa non-KAMI sudah siap saling berhadap-hadapan dan situasi kian panas.
"Tindakan tegas, cepat dan antisipatif Polda Jatim ini patut diacungi jempol," ungkap Neta.
BACA JUGA: Sudah 94% Pasien Covid-19 di Pupuk Kaltim Selesai Isolasi Mandiri
Bercermin dari kasus ini, KAMI perlu mengevaluasi manuver-manuver politiknya, terutama di daerah rawan konflik.
Bagaimanapun, Neta mengingatkan bila KAMI memaksakan diri dan terjadi bentrokan massa, kelompok juga yang akan rugi.
Menurutnya, nama-nama besar dan tokoh-tokoh terkenal di balik KAMI, apalagi turut hadir dalam acara yang diwarnai bentrokan itu, tentu akan merugikan citra mereka.
"Bukan mustahil mereka akan dicibir publik dan dianggap tidak punya wibawa dan karisma di masyarakat," tuntas Neta.(boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy