Budi Korban Mutilasi, Naksir Perempuan tapi Minder karena Guru Honorer

Jumat, 05 April 2019 – 14:50 WIB
Budi Hartanto semasa masih hidup. Foto: DOK RADAR KEDIRI

jpnn.com - Guru honorer di SDN Banjarmlati 2, Kediri, Jatim, bernama Budi Hartanto, dibunuh dan tubuhnya dimutilasi.

di teras rumah korban di Jalan Tamansari, Kota Kediri, kemarin masih banyak pelayat. Hamidah, ibu Budi Hartanto, terus menangis. Terlihat sekali dia masih meratapi kepergian Budi, anaknya, yang meninggal dengan cara dimutilasi.

BACA JUGA: 7 Fakta Kasus Guru Honorer Ganteng di Kediri Dimutilasi

”Anak saya itu orangnya memang pendiam, namun sangat ramah dengan siapa pun,” ucap Darmaji, ayah Budi.

Lelaki yang sehari-hari bekerja sebagai penjual susu segar keliling itu tak bisa menutupi rasa terpukulnya atas kematian anak sulungnya tersebut. Apalagi, kepergian Budi mendadak dan tragis seperti itu.

BACA JUGA: Merasa Dilecehkan, Oknum Mahasiswa Mutilasi Paulina

Darmaji menyebutkan, Budi merupakan lelaki yang bertanggung jawab. Di usia muda, Budi menjadi tulang punggung keluarga. Selain merupakan tenaga honorer di salah satu sekolah dasar (SD) di Kota Kediri, Budi menambah penghasilan dengan berbagai usaha.

BACA JUGA: 7 Fakta Kasus Guru Honorer Ganteng di Kediri Dimutilasi

BACA JUGA: Polisi Malaysia Belum Temukan Potongan Kepala Bos Tekstil asal Jawa Barat

Mulai menjadi pelatih tari hingga membuka kedai kopi. Dari hasil pekerjaan itulah dia bisa membantu orang tua membiayai sekolah dua adiknya.

Di bidang seni tari, nama Budi relatif sudah dikenal. Bukan hanya di Kediri, tapi juga sampai Nganjuk dan beberapa daerah lain. Lelaki yang semasa hidup dikenal taat beribadah itu sering diminta mengajar seni tari.

Entah tari modern maupun tradisional. Beberapa sekolah di Nganjuk juga meminta Budi menjadi pengajar dance bagi para siswa mereka.

Budi juga memiliki sanggar tari. Namanya Cika Dance. Sanggar itu bertempat di kompleks ruko GOR Jayabaya. Persis di sebelah kedai kopi milik almarhum.

”Malamnya (sebelum kejadian, Red), sekitar pukul delapan, saya sempat melihat Budi berada di sanggarnya,” ungkap Darmaji.

Kepergian Budi tidak hanya meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga, tapi juga orang-orang yang selama ini mengenalnya. Salah satunya Endang Pujiastutik, kepala SDN Banjarmlati 2, Kota Kediri. Selama ini, Budi bertugas sebagai tenaga administrasi. Tepatnya operator data pokok pendidikan (dapodik).

Menurut Endang, Budi adalah sosok yang ramah kepada semua orang. Korban juga mudah sekali akrab, termasuk dengan siswa.

”Di sekolah, Budi dengan murid-muridnya sudah seperti kakak beradik,” jelas Endang, menggambarkan keakraban itu.

Sehari sebelum ditemukan tewas, Budi turut andil dalam kegiatan Isra Mikraj di sekolahnya. Sempat diminta sang kepala sekolah untuk menjadi juri salah satu lomba, Budi menolak. Dia lebih memilih menjadi pembawa acara.

Siang, seusai jam sekolah, Budi juga berjalan-jalan ke Kediri Mall bersama teman-temannya. ”Terakhir lihat waktu jalan-jalan,” kenang Nanik, rekan Budi sebagai operator dapodik.

BACA JUGA: Merasa Dilecehkan, Oknum Mahasiswa Mutilasi Paulina

Nanik mengaku akrab dengan Budi. Beberapa kali Budi bahkan menumpahkan curahan hati (curhat) kepada Nanik. Korban sering bercerita tentang kegiatan di sanggar tarinya. Termasuk ketika membuat koreografi untuk murid tarinya.

Budi juga sering curhat masalah pribadi kepada Nanik. ”Pernah dia cerita suka kepada cewek. Namun, karena (hanya, Red) sebagai pegawai honorer, dia merasa minder,” kenang Nanik. (fud/c11/git)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Malaysia Tangkap Dua Warga Pakistan Terduga Pembunuh Bos Tekstil asal Bandung


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler