Budiyanto, Pengajar Bahasa Prancis Bersertifikasi Pertama

Minggu, 09 Desember 2018 – 08:35 WIB
Budiyanto saat berada di dalam ruang kuliah. Foto: Istimewa

jpnn.com - Budiyanto, menjadi orang Indonesia pertama yang menerima sertifikasi pengajar bahasa Prancis dari Unverite De La Nouvelle - Caledonia.

Djainab Natalia Saroh, Jakarta

BACA JUGA: Saat KKB Melakukan Pembantaian, 4 Pekerja Ini Lari ke Hutan

Memiliki sertifikasi pengajar Bahasa Prancis yang diakui di seluruh dunia bukanlah hal mudah, bahkan bagi orang Prancis sendiri. Sebab, untuk mendapatkan gelar itu, seseorang harus mampu mengikuti ujian kompetensi atau membuat sebuah karya tulis di bidang pengajaran yang harus dipertahankan di depan para ahli didaktik dan linguistik penutur Bahasa Prancis.

Namun, hal itu tidak menurunkan nyali Budiyanto. Pria asal Sumatera Utara yang menetap di New Caledonia sejak sebelas tahun itu membuktikan dirinya mampu mendapat sertifikasi tersebut. Pada November lalu, dia berhasil menyisihkan peserta lain dan mengantongi sertifikasi tersebut dengan nilai yang baik dari Université de la Nouvelle-Caledonie. 

BACA JUGA: Rasanya Mau Nangis kalau Melalui Jalan Kubangan Lumpur Ini

Pria yang akrab disapa Budi ini bercerita, saat menjalani kuliah singkat untuk sertifikasi itu, hanya dia satu-satunya orang Indonesia. Selebihnya adalah warga negara Prancis yang sudah mengenal bahasa Prancis sejak kecil.

Pria berdarah Jawa, Batak, dan Minang ini mengaku mulai mengenal Bahasa Prancis ketika berkuliah di Universitas Negeri Medan pada akhir tahun 2011. Sebelumnya dia sempat ingin mengambil jurusan Bahasa Jepang, namun takdir berkata lain.

BACA JUGA: Mengenal Wakapolda Lampung Brigjen Pol Teddy Minahasa

“Ketika saya hendak mendaftar di USU melalui jalur PMDK, pihak Universitas tidak memberikan peluang untuk masuk ke fakultas bahasa karena sewaktu SMU saya jurusan IPA. Akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di perguruan tinggi lain dan belajar bahasa Prancis," ujar Budi.

Budi pun tak menyangka kalau akhirnya Bahasa Prancis memberinya peluang kerja. Misalnya, di awal 2005, pascatsunami di Aceh, dia mendapatkan kesempatan untuk menjadi penerjemah di beberapa LSM Prancis. Kemudian pada Maret 2007, bungsu dari enam bersaudara ini meninggalkan keluarganya dan bekerja di New Caledonia, teritorial Prancis yang berada di Pasifik Selatan.

Saat ini, bahasa Prancis menjadi bagian dari kehidupan sehari-harinya. Meski begitu, dia tak lantas melupakan Bahasa Indonesia. Sebagai bentuk kecintaannya pada Bahasa Indonesia, Budi menyebarkan bahasa Ibunya, terutama kepada para penutur Bahasa Prancis melalui YouTube dengan akun Beyano Beyano.

Selain melalui media daring, Budi juga menyebarkan bahasa Indonesia dengan mengajar kursus-kursus perorangan maupun kelompok. Bahkan pada awal tahun 2019 nanti, dia mendapat kesempatan untuk mengajar dasar-dasar Bahasa Indonesia di Université de la Nouvelle-Caledonie. (***)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Cara Perwira Menengah TNI AL Lepas Penat


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler