jpnn.com - Entah bagaimana perasaan para petinggi Columbia Pictures dan Warner Bros. saat melihat grafik box office pekan ini. Blade Runner 2049, yang dibuat dengan biaya USD 150 juta (setara Rp 2,022 triliun), dihabisi film horor berbujet rendah di pekan keduanya.
Happy Death Day dengan bujet penggarapan yang hanya USD 4,5 juta (setara Rp 64,8 miliar) memuncaki box office akhir pekan lalu.
BACA JUGA: The New Mutant: Kisah Horor di Jagad X-Men
Film besutan Christopher B. Landon itu mengumpulkan total USD 26,5 juta atau setara dengan Rp 357,3 miliar di Amerika Utara.
Di luar negeri, Happy Death Day baru meraup USD 5 juta karena belum diputar di semua negara. Indonesia termasuk negara yang belum memutarnya secara reguler (baru tayang midnight akhir pekan lalu).
BACA JUGA: Tonton Tiga Film Pendek Ini Sebelum Blade Runner 2049
Blade Runner 2049? Hanya mendulang USD 15,1 juta! Total, film yang dibintangi duet pria keren, Ryan Gosling dan Harrison Ford, itu baru mencatat pemasukan USD 99 juta atau Rp 1,3 triliun. Belum separo dari bujet pembuatan. Studio mana yang tidak pusing?
Well, di sisi lain, Blumhouse Productions dan Universal sangat happy dengan capaian Happy Death Day. Film yang disebut-sebut sebagai gabungan thriller remaja legendaris Scream dan komedi fantasi Groundhog Day itu melanjutkan tren positif yang dibuat Blumhouse. Sebelumnya, studio tersebut merilis Split dan Get Out yang juga laris.
BACA JUGA: Blade Runner 2049, Penantian 35 Tahun yang Setimpal
”Tahun 2017 ini jadi tahunnya Blumhouse. Happy Death Day mendefinisikan ulang film horor. Filmnya cerdas, menyeramkan, lucu, dan twist-nya keren,” papar Wakil Presiden Distribusi Domestik Universal Jim Orr kepada LA Times. Dia menilai audiens juga memberikan respons positif terhadap film tersebut.
Tidak ada nama besar di Happy Death Day. Portofolio paling mentereng pemeran utamanya, Jessica Rothe, sebatas figuran di La La Land. Namun, pendapatan oke film tersebut memang tidak berasal dari cast.
Melainkan kejelian tim produksi membidik pasar. Berbeda dengan mayoritas film horor yang berlabel R (restricted), Happy Death Day menargetkan penonton muda.
Dengan rating PG-13, 63 persen penonton berusia di bawah 25 tahun. ”Happy Death Day bisa dibilang sama dengan film horor remaja tahun 1990-an, I Know What You Did Last Summer. Kisahnya mudah ditebak, tapi eksekusinya oke,” papar kontributor Forbes Scott Mendelson.
Seperti Groundhog Day, tokoh utama film itu, Theresa ”Tree” Gelbman (Rothe) mengalami kematian berulang. Dia dibunuh pada hari ulang tahunnya, tapi kemudian terbangun lagi di hari yang sama, sebelum dibunuh. Setiap hari dia berusaha memecahkan siapa pembunuhnya. Seru, kan?
”Jelas ini Groundhog Day versi modern dan horor,” kata Jeffrey M. Anderson dari Common Sense Media. ”Meski film itu dijuluki horor slasher dengan banyak darah, tetap terasa nuansa fantasi dan humornya,” papar Anderson. Dia menambahkan, Happy Death Day punya karakter utama yang mudah diterima dan disukai fans.
Sutradara Christopher B. Landon menyatakan sengaja mengeplot karya tersebut sebagai film remaja yang ringan. Meski thriller-nya bikin deg-degan, tetap ada sisi lucu.
”Kalian membuat audiens terlena dengan tawa, membuatnya tertahan dengan unsur menakutkan, sebelum mengejutkan mereka dengan adegan horor,” ucapnya sebagaimana dikutip Newsweek.
Penulis naskah Disturbia dan empat film Paranormal Activity itu menjelaskan bahwa dirinya juga sudah merencanakan ide sekuel Happy Death Day.
Bahkan, ide tersebut sudah terasa di film pertama. Sekuelnya nanti juga bakal bertema pengulangan waktu seperti yang dialami Tree.
”Itu adalah pertanyaan yang akan kujawab di film selanjutnya jika aku beruntung diberi kesempatan untuk menggarapnya,” tutur Landon. ”Kita nggak akan pernah tahu time loop yang dialami Tree akan mengarah ke mana,” lanjut sutradara yang pernah menggarap film konyol Scouts Guide to Zombie Apocalypse itu.
Analis media ComScore Paul Dergarabedian menjelaskan, banyak film horor yang sukses merajai box office tahun ini. Mulai Split, remake film badut pembunuh It, franchise Annabelle: Creation, hingga yang terbaru Happy Death Day.
”Tahun 2017 adalah masa emas film horor di bioskop. Laju film genre itu terbilang konsisten,” paparnya. (People/Variety/The LA Times/fam/c11/na)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Upaya Menghidupkan Proyek Biopik Bos Playboy yang Mangkrak
Redaktur & Reporter : Adil