Buk! Anggota Polantas Ditonjok Pria Mengaku Pelda

Jumat, 22 Juli 2016 – 14:06 WIB
Anggota Polantas sedang bertugas. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - PALEMBANG – Keributan terjadi di Jl A Yani depan kampus Universitas Muhammadiyah Palembang. Seorang pria mengaku berpangkat Pelda (Pembantu Letnan Dua)  menonjok Aiptu Zl, anggota Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Sumsel.

Kejadiannya, Rabu (20/7), petang. Saat itu, sang polisi tengah mengatur lalu lintas kendaraan yang melintas di sana. Lalu, melintaskan seorang remaja SMP yang berboncengan dengan temannya.

BACA JUGA: Rasain! Dua Pelaku Begal Terjatuh Ditendang Korbannya

“Pengendara sepeda motor matic itu tidak pakai helm dan tidak dapat menunjukkan surat menyurat yang lengkap,” jelas Panit PJR, Ipda Edi Mulyono. Tak lama, datanglah pria yang mengaku Pelda tersebut.

“Awalnya ngobrol baik-baik, tapi tiba-tiba langsung menonjok," kata Edi yang pada saat kejadian berada agak jauh dari Aiptu Zl. 

BACA JUGA: Sempat Kejar-kejaran, Akhirnya Begal Jatuh dari Motor Ditendang Korbannya

Akibat tonjokan itu, Aiptu Zl luka robek di bibirnya. Ipda Edi pun mendekati pria itu dan menenangkannya. Kejadian itu memancing keingintahuan pengguna jalan. 

Kemacetan pun sempat terjadi karena banyaknya warga yang ingin menyaksikan kejadian itu. Belum lagi, saat itu mahasiswa pulang kuliah. 

BACA JUGA: Ngeri, Perempuan Panggilan Itu Dibantai Saat Bulan Purnama

Rencananya, PJR Ditlantas Polda Sumsel akan berkoordinasi dan melaporkan kejadian itu ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/4 Palembang. 

Kasus penganiayaan itu juga akan dilaporkan ke Polresta Palembang. "Kami sampaikan ke pimpinan, dan akan dilanjutkan,” ujar Edi. 

Seorang warga, Zulkarnain  mengaku melihat pria yang datang itu langsung marah saat tahu pelajar SMP itu ditilang polisi. 

"Langsung ngamuk, langsung goco, dak tahu kami kenapo. Tapi mungkin kareno ditilang itu," katanya. 

Terpisah, Kapendam II/Sriiwijaya, Kolonel ARH Syaepul Mukti Ginanjar mengatakan baru mendengar informasi tersebut.

 “Bisa saja pelaku hanya mengaku-aku. Tapi kalau benar, jelas merusak citra TNI,” tandasnya. 

Namun, untuk memastikan benar tidak pelaku anggota TNI, harus ditangkap dulu. Setelah tertangkap, baru bisa dipastikan pekerjaan pria yang mengaku-aku Pelda itu. 

“Kami berusaha menjadikan TNI selalu bersahabat dengan rakyat, termasuk juga dengan polisi,” inbuhnya. (aja/way/ce2/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Narkoba Meracuni 900 Ribu Warga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler