jpnn.com - SURABAYA - Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang kian memperihatinkan. Khususnya, di Jawa Timur. Ternyata di provinsi itulah terjadi peredaran terbesar ketiga di Indonesia. Setelah Jakarta dan Jawa Barat. Karena itu, situasi darurat narkoba masih menjadi perhatian bagi pemprov dan pihak yang berwajib.
Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf menyatakan, narkoba bisa menyerang siapa saja. Yang dianggap menyimpang tidak hanya remaja, tetapi juga anak-anak, orang dewasa, PNS, bahkan santri.
BACA JUGA: PJTKI Nakal: Klaim Hanya Berangkatkan Sarjana, kok Ada yang Buta Huruf?
"Awal saya menjabat Wagub, jumlah pengguna di angka 300 ribuan orang, sekarang sudah semakin tinggi jadi 900 ribuan orang," tuturnya saat memberikan sambutan pada pelantikan DPD Gerakan Nasional Anti-Narkotika (Granat) masa bakti 2016-2021 di Gedung Negara Grahadi kemarin (21/7).
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu mengungkapkan, narkoba tidak hanya dinikmati pengguna di perkotaan. Saat ini peredarannya sudah sampai ke desa. Salah satunya, yang ditemuinya saat menghadiri suatu acara di Mojowarno, Jombang.
BACA JUGA: Ngeriii...Residivis Nyaris Dipanggang Hidup-hidup
Gus Ipul juga mengungkapkan pernyataan Menkopolhukam Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya bahwa bahaya narkoba termasuk masalah serius selain radikalisme dan terorisme.
Sementara itu, Arie Soeripan yang baru saja dilantik sebagai ketua DPD Granat Jatim berjanji menyadarkan masyarakat Jatim tentang bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba. (ant/c20/end)
BACA JUGA: Astaga, Anggota Dewan Ketahuan Nyolong Alat Suntik di RS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baca deh! Sangking Tengilnya, Pengusaha Ini Sampai Ditangkap Polisi
Redaktur : Tim Redaksi