jpnn.com, DENPASAR - Bali merupakan salah satu daerah yang strategis di Indonesia dengan potensi pariwisatanya.
Bali juga menjadi salah satu wilayah yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Karena itu, momentum kebangkitan Bali seiring datangnya era new normal juga harus mengikutkan penguatan sektor kesehatan.
BACA JUGA: Menpora Tandatangani Prasasti Hadirnya Layanan Kesehatan Intibios di Bandung
Apalagi layanan kesehatan yang membuka akses bagi perempuan dan anak sebagai kelompok strategis di masyarakat.
Penguatan sektor kesehatan yang melayani perempuan dan anak akan membawa multiplier effect yang besar dan berjangka panjang.
BACA JUGA: Kejadian Sadis Ini Terjadi di Bandung
Hal itu disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati ketika meresmikan Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi di Denpasar, Bali, Minggu (27/3).
“Saya menyambut baik kehadiran Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi di Denpasar karena akan membuka akses layanan kesehatan kepada perempuan dan anak. Tes kesehatan kepada perempuan dan anak dapat mencegah penyakit dan masalah kesehatan lainnya yang akan berdampak bagi kestabilan rumah tangga dan masyarakat. Mencegah penyakit pada perempuan dan anak bukan saja mencegah pengeluaran untuk kesehatan, tetapi juga menjaga uang, waktu, dan tenaga yang dimiliki masyarakat untuk difokuskan pada kegiatan produktif,” ujar menteri yang akrab dipanggil Bintang.
BACA JUGA: Bripda Syahril Tewas Ditembak, Polisi Buru 15 Orang, Identitasnya Sudah Dikantongi
Bintang melanjutkan kehadiran Intibios di Denpasar, yang merupakan episentrum pariwisata Indonesia, memiliki makna strategis.
Efek dari kesehatan masyarakat Denpasar akan membawa dampak bagi kebangkitan pariwisata dan ekonomi Bali.
“Jika Bali sehat, perempuan dan anak di Bali sehat, pariwisata dan ekonomi Bali akan bergerak cepat. Hasilnya kembali ke masyarakat juga. Pariwisata bangkit, ekonomi tumbuh, masyarakat juga akan lebih sejahtera dan makin sehat. Seperti lingkaran yang tak terputus,” kata perempuan Bali pertama yang diberi kepercayaan menjadi menteri itu.
Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi ialah jaringan nasional layanan kesehatan terintegrasi.
Awalnya, sejumlah pengusaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium berkolaborasi membangun laboratorium untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Penguatan sektor kesehatan tidak saja membawa dampak kesehatan individu, tetapi juga produktivitas rumah tangga dan masyarakat. Kesehatan adalah investasi strategis untuk kekuatan bangsa di masa depan. Apalagi kesehatan perempuan dan anak. Intibios hadir untuk memberikan layanan terintegrasi yang dibutuhkan masyarakat. Dengan teknologi dan sistem informasi mutakhir, masyarakat akan mendapatkan akses kesehatan yang akurat dan tepercaya,” ujar Direktur Utama Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi Rio Abdurrachman pada acara peresmian tersebut.
Rio menjelaskan pemeriksaan kesehatan melalui medical check-up dan tes yang dibutuhkan di laboratorium, konsultasi dokter, pencegahan penyakit melalui vaksinasi, dan penanganan masalah menggunakan obat-obatan yang disediakan oleh farmasi merupakan satu kesatuan mata rantai untuk membuat masyarakat tetap sehat, tetap produktif, dan bahagia.
“Kami ingin hadir dan menemani tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan kesehatan. Manfaat dari pemeriksaan kesehatan bukan hanya dirasakan oleh individu yang melakukannya, tapi juga meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat pada umumnya. Masyarakat yang sehat akan menggerakkan ekonomi, apalagi di sektor pariwisata yang bertumpu pada pelayanan dan interaksi dengan manusia,” ujarnya.
“Semoga kehadiran kami juga memperkuat momentum kebangkitan Bali yang selama ini terdampak pandemi. Sekarang saatnya kita bangkit untuk Indonesia,” ujar Rio.
Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi merupakan buah kolaborasi sejumlah pelaku usaha, dokter, dan tenaga ahli laboratorium yang digagas Enggartiasto Lukita, pengusaha senior yang juga mantan Menteri Perdagangan bersama pengusaha Sumadi Seng, Belly Budiman, Rio Abdurrachman, dan Dokter Nanny Djaya.
Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi kini memiliki 35 unit layanan di 18 kota di Indonesia.
“Ke depan, sektor kesehatan semakin strategis dalam pembangunan sebuah wilayah. Termasuk di dalamnya kesehatan bagi perempuan dan anak. Kami ingin menjadi bagian dari penguatan sektor kesehatan di kota-kota tempat kami beroperasi, menjadi bagian dari pembangunan ekonomi, ketahanan sosial, dan kualitas manusia di mana pun kami berada,” ujar Enggartiasto Lukita, penggagas dan Komisaris Utama Intibios Lab, Klinik, dan Farmasi.
Acara peresmian ini dihadiri juga oleh anggota Komisi IV DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat dan Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara. (rhs/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2 Prajurit Marinir Tewas Ditembak, KSAL Keluarkan Perintah
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti