Buka Bersama, Presiden Minta Capres Siap Kalah

Senin, 30 Juni 2014 – 20:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menggelar acara silaturahmi dan buka puasa bersama para pejabat negara di Istana Negara, Jakarta Senin (30 /6). Acara ini juga dihadiri Wapres Boediono dan Ibu Herawati Beodiono.

Dalam sambutannya, Presiden kembali  mengajak masyarakat termasuk para calon presiden dan wakil presiden, untuk senantiasa menjaga sikap, perkataan, dan perbuatan yang baik di masa puasa ini.

BACA JUGA: Tuding Fahri Hamzah Hina Santri Karena Berkicau Jokowi Sinting

"Saya mengajak para pemimpin menjadi dan memberi contoh pada semuanya sebagaima hubungan antara imam dan makmum dalam shalat berjamaah," ujar Presiden.

Presiden juga berharap capres dan cawapres memiliki sikap mental siap menang dan kalah. Ia peringatkan tak ada aksi anarkis ke depan. Presiden juga kembali berjanji akan mendukung dan menyambut sendiri Presiden yang menang dalam Pilpres mendatang.

BACA JUGA: Andi Sebut Tuntutan Fiksi, Istri hanya Menangis

"Ingat Pilpres yang secara langsung dilakulkan di negeri ini, 2004 dan 2009, dapat berjalan damai dan demokratis. Kita berharap Pilpres 2014 juga seperti itu, damai demokratis, aman, tertib, dan lancar. Siapapun yang nanti terpilih, harus dihormati dan didukung," sambung Presiden.

Kampanye pilpres sendiri akan berlangsung hingga 5 Juli mendatang. Presiden mengimbau yang berkompetisi untuk selalu menjaga batas-batas kepatutan.

BACA JUGA: Tim Sukses Prabowo-Hatta tak Mengerti Arti Kawan

"Sungguh diharapkan tidak saling merusak, menghancurkan, karena beliau nanti harus memimpin kita semua dengan penuh kewibawaan dan mendapatkan respek dari seluruh rakyat Indonesia," tegas Presiden.

Selain itu, pada jajaran pemerintahan seluruh Indonesia Presiden meminta untuk tetap fokus bekerja menyelesaikan masa jabatan yang tersisa. Lalu, kepada  pemimpin TNI dan Polri, Presiden mengingatkan agar sungguh-sungguh netral.

"Bantu para penyelenggara pemilu untuk membebaskan pemilu ini dari berbagai tindak intimidasi, kemungkinan politik uang dan kekerasan di lapangan," tandas Presiden. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Kasus Anas Mengaku Pernah Dipanggil Marzuki Alie


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler