Buka Global Forum AMM G20, Mentan SYL Ajak Dunia Implementasikan Pertanian Digital

Selasa, 27 September 2022 – 21:39 WIB
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat membuka kegiatan Global Forum Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 Indonesia, di Hotel Intercontinental Jimbaran Bali, Selasa (27/9) siang. Foto: dok Kementan

jpnn.com, BALI - Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) resmi membuka kegiatan Global Forum Agriculture Ministers Meeting (AMM) G20 Indonesia, di Hotel Intercontinental Jimbaran Bali, Selasa (27/9) siang.

Mengangkat tema “Transformasi Pertanian Digital dalam Percepatan Kewirausahaan Perempuan dan Pemuda”, Mentan SYL mengajak dunia mengimplementasikan teknologi digital dalam sektor pertanian.

BACA JUGA: Selamat, Kementan Kembali Raih Penghargaan TOP GPR

Menurut dia, teknologi dan digitalisasi menjadi jawaban untuk kemajuan sektor pertanian dunia.

Indonesia sendiri saat ini mengusung pertanian maju mandiri modern.

BACA JUGA: Mentan SYL Dianugerahi Lencana Utama Adi Bhakti Tani

"Karena itu, pada pertemuan global forum ini kami berbagi perspektif tentang upaya meningkatkan kapasitas anak muda dan perempuan dalam mengimplementasikan pertanian digital,” ungkap dia dalam kata sambutannya.

Menurut SYL, para wirausaha muda itu bisa menjadi pengusaha inovatif melalui perannya sebagai produsen, distributor, pemasar, dan penjual dengan menggunakan teknologi dan model bisnis yang inovatif.

BACA JUGA: Mentan SYL Dorong Para Ahli Perkuat Keamanan Pangan Nasional

“Kegiatan pertanian tidak lagi mengandalkan tenaga kerja manual, tetapi menggabungkan mekanisasi dengan teknologi digital yang mengkondisikan usaha budi daya pertanian menjadi lebih presisi,” jelasnya

Pelibatan wirausaha muda berbakat, termasuk perempuan, dalam pembangunan pertanian menjadi agenda utama di banyak negara, termasuk negara anggota G20.

Terkait hal ini, banyak negara termasuk Indonesia yang melakukan berbagai upaya untuk memahami karakteristik khas dari para wirausaha muda.

Itu untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi mereka dan mengidentifikasi metode terbaik.

Mentan SYL pun mengajak semua negara untuk membangun semangat untuk bekerja sama.

Sesuai dengan tema besar G20 Presidensi Indonesia, yaitu “recovery together recovery stronger”.

“Kami tidak lagi bicara atas nama bangsa sendiri, tetapi harus bicara atas nama bangsa-bangsa G20. Mari bicarakan hal-hal yang bisa mempersatukan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan Indonesia siap bekerja sama dengan negara-negara lain, terutama dalam menghadapi krisis pangan.

“Forum AMM bisa menjadi kesempatan bagi kami semua untuk menghilangkan barrier dalam menjaga rantai pasok dunia,” sebutnya.

Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization (FAO) Qu Dongyu turut mendukung kerja sama dunia.

Qu mengungkapkan bahwa dibutuhkan komitmen untuk menjadikan pertanian dunia lebih baik.

Sehingga dibutuhkan cara bekerja yang efisien, efektif, dan inovatif.

“Sistem digital adalah masa depan pertanian dunia. Suka atau tidak suka, kami saat ini berada di fase transisi sektor pertanian,” jelasnya.

Qu menegaskan kembali dukungannya terhadap upaya Indonesia untuk mengembangkan strategi e-agrikultur nasional termasuk panduan integritas data pertanian dalam penggunaan informasi geospasial.

“Digitalisasi memainkan peran penting dalam mempercepat kemajuan menuju pencapaian Sustainable Development Goals dengan mendiversifikasi pendapatan dan membuka lapangan kerja,” ungkapnya.

Dia juga memuji pendirian Agriculture War Room di Kementerian Pertanian RI yang menggunakan teknologi digital canggih untuk meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data dan bukti lapangan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan partisipasi anak muda bisa menjadikan sektor pertanian, termasuk di wilayah pedesaan menjadi lebih produktif dan menarik.

“Kami saat ini berupaya untuk bisa memahami karakteristik kelompok anak muda, termasuk perempuan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif,” jelas Dedi.

Dedi pun menyebutkan pihaknya akan memaksimalkan Global Forum sebagai wadah untuk berbagi kebijakan, program pengembangan, serta strategi dan program dalam transformasi pertanian digital untuk mengakselerasi kewirausahaan muda dan perempuan. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mentan SYL Dorong Unhas jadi Pilar Pertanian di KTI, Ini Tujuannya


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler