Buka Pelatihan DUDI Batik Cap dan Peningkatan Produktivitas di IKN, Ini Harapan Menaker

Kamis, 02 November 2023 – 16:18 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (tengah) saat membuka pelatihan dunia usaha dunia industri (DUDI) Batik Cap dan pelatihan peningkatan produktivitas di wilayah penugasan khusus IKN Nusantara, Kamis (2/11). Foto: Dokumentasi Humas Kemnaker

jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah resmi membuka pelatihan dunia usaha dunia industri (DUDI) Batik Cap dan pelatihan peningkatan produktivitas di wilayah penugasan khusus Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Acara tersebut berlangsung di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11).

BACA JUGA: Ini Pesan Menaker Ida Kepada Calon Pekerja Migran Indonesia, Silakan Disimak, Penting

Menaker Ida berharap program yang diadakan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) ini menjadi bagian penting dari keinginan besar bersama dalam membangun IKN yang didukung sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

Dia juga berharap kontribusi Kemnaker dalam meningkatkan kompetensi SDM dapat diimbangi oleh kementerian dan lembaga yang lain.

BACA JUGA: Kemnaker Minta Kemenkes Cabut Pasal di RPP Kesehatan yang Bisa Berdampak PHK

Sebab, setelah Kemnaker menyiapkan kompetensi SDM, maka yang harus dilakukan setelahnya adalah menempatkan SDM.

"Karena dalam prinsip kami, pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan menjadi satu tarikan nafas, baik penempatan di pasar kerja maupun menjadikan mereka sebagai pelaku usaha," tegasnya.

Menaker Ida pun mengatakan bahwa dalam menyiapkan SDM yang kompeten harus menyesuaikan dengan kebutuhan di IKN.

"Contohnya IKN menjadi smart city. Nah, menjadi smart city tentu membutuhkan daya dukung SDM. maka pelatihan-pelatihan yang akan dilakukan pun harus menyesuaikan kebutuhan IKN sebagai smart city," terangnya.

Pada kesempatan tersebut, ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat dalam meningkatkan kompetensi.

Menurut Menaker Ida, semangat masyarakat jauh lebih penting daripada infrsastruktur dan sarana prasarana yang dibangun pemerintah.

"Kami bisa bayangkan menyiapkan sarana prasarana dan infrastruktur, tetapi tidak ada motivasi dan antusiasme masyarakat dalam meningkatkan kompetensi. Jadi membangun IKN bukan hanya soal infrastruktur dan sarana prasarana, tapi lebih kepada kesiapan SDM-nya," pungkasnya. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler