jpnn.com, GAZA - Direktur Save the Children di Palestina Jennifer Moorehead menyatakan, semua pihak bertanggung jawab mengurangi penderitaan anak-anak di Gaza.
Salah satu caranya adalah menyelesaikan akar permasalahan yang membelenggu wilayah tersebut, yakni blokade.
BACA JUGA: 95 Persen Anak di Gaza Alami Krisis Kesehatan Mental
Soal ini, Israel bukan satu-satunya yang bertanggung jawab. Mesir pun ikut berperan.
Pengepungan oleh Israel dan Mesir menghalangi pembangunan dan pengembangan wilayah Gaza. Anak-anak pun terjebak dengan segala kekurangan tersebut.
BACA JUGA: Yasonna Harapkan Israel Terketuk Hatinya agar Mau Terima WNI
Moorehead menegaskan, komunitas internasional harus meningkatkan pendampingan ke Gaza. Misalnya, memberikan dukungan terhadap masalah kesehatan mental di sekolah-sekolah, rumah, serta aktivitas ekstrakurikuler.
Dengan melakukannya serta mengakhiri blokade dan konflik, masa depan anak-anak di Gaza bisa lebih cerah.
BACA JUGA: Warga Tangisi Kepergian Gadis Palestina Korban Sniper Israel
Namun, tampaknya keinginan itu bakal sulit terealisasi. Pada Jumat (1/6), Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Israel memveto draf resolusi DK PBB yang diusulkan Kuwait. Isinya adalah seruan untuk melindungi penduduk Palestina.
Moorehead menuturkan, anak-anak di Gaza tidak bisa selamanya hidup dalam kengerian seperti itu sehingga tidak memiliki masa depan. ’’Anak-anak berhak mendapatkan yang lebih baik daripada apa yang mereka miliki saat ini,’’ tegasnya. (sha/c14/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Amien Rais Dorong Pemerintah RI Gaet Negeri Anti-Israel
Redaktur & Reporter : Adil