Bukan Cuma SDN Pondok Cina 1 yang Bakal Digusur, P2G Ungkap Faktanya, Berbahaya!

Minggu, 15 Januari 2023 – 22:35 WIB
Bukan Cuma SDN Pondok Cina 1 yang Bakal Digusur. Ilustrasi Foto : Ricardo

jpnn.com, DEPOK - Upaya penggusuran SD Negeri Pondok Cina 1 di kota Depok terus mendapatkan kecaman dari kalangan pendidikan.

Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri dalam observasi lapangan secara langsung, melihat penggusuran ini memang didukung Pemkot Depok dan jajarannya.

BACA JUGA: Begini Sikap Kemendikbudristek Terkait Kasus SDN Pondok Cina 1 Depok

"Temuan kami di lapangan ketika mengunjungi SDN Pondok Cina 1, menunjukan Pemkot Depok, Dinas Pendidikan setempat serta jajarannya terlibat dalam edusida, yaitu upaya pemusnahan fasilitas atau bangunan sekolah secara masif dan berpotensi ditiru secara luas," ungkap Iman, Minggu (15/1).

Penggusuran SD negeri itu menurut Iman, akan dilakukan ke banyak sekolah lainnya di Depok. Tahun 2020 Wali kota Depok menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang akan menggabungkan Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Depok (SK Nomor 421/123/KPTS/Disdik/Huk/2021).

BACA JUGA: 6 Temuan KPAI di SDN Pocin 1 Depok: Suasana Tegang, Tertekan, Marah

Dalam SK tersebut, 246 SDN akan menyusut menjadi 221 sekolah. Sekitar 26 sekolah rencananya akan digabungkan. Ide penggabungan ini sangat berbahaya bagi pendidikan. publik. 

Masyarakat belum tahu apa alasan di balik penggabungan tersebut. "Mestinya disampaikan secara jujur ke publik, khususnya guru, siswa, dan orang tua," ujarnya.

BACA JUGA: Bu Retno Minta Gubernur Ridwan Kamil Bikin Desain Masjid & SDN Pocin 1 Depok

Penggusuran SDN Pondok Cina 1 ini mendapatkan penolakan dari berbagai elemen masyarakat.

Laporan yang diterima Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), para orang tua/wali murid juga mengeluhkan bagaimana penggusuran ini tidak partisipatif dan transparan. 

Hal ini memperlihatkan tidak adanya kajian sosial, lingkungan hidup, dan pedagogis yang komprehensif. Rencana penggusuran SDN dilakukan untuk membangun Masjid Raya. 

Fasilitas publik seolah-olah dihadap-hadapkan dengan kepentingan publik lainnya. 

"Laporan yang kami terima dari lapangan, para guru ketakutan bertemu orang tua yang memilih bertahan di sekolah yang hendak digusur," kata Iman.

Dia menambahkan sekolah tersebut sempat ditinggalkan gurunya dan akhirnya pembelajaran diisi oleh relawan berbagai elemen organisasi masyarakat. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler