Bukan Karena Berbahaya, MUI Imbau Umat Tak Rayakan Idulfitri dengan Petasan

Selasa, 05 Juli 2016 – 18:54 WIB
Ilustrasi. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat tidak menggunakn petasan ketika merayakan malam takbiran dan Idulfitri. Namun, alasannya bukanlah karena petasan benda berbahaya yang berpotensi mengakibatkan cedera serius.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Tengku Zulkarnaen mengatakan, perayaan yang dimeriahkan dengan petasan ataupun kembang api bukanlah budaya asli Indonesia.

BACA JUGA: Dirjen Hubdat: Mudik Sepeda Motor Malam Hari, Sebaiknya Dilarang

"Mercon itu budaya China. Cuma hambur-hamburkan uang," tulis Tengku dalam pesan singkat elektroniknya, Selasa (5/7).

Menurutnya, membakar petasan merupakan hal yang mubadzir. Padahal, uang yang dihamburkan untuk petasan bisa dipakai untuk membantu keluarga mereka atau tetangga yang kurang mampu.

BACA JUGA: Tercatat, Sudah 59 Kasus Kecelakaan Mudik

"Kalau ada uang lebih, mendingan disedekahkan. Lebih manfaat," tuturnya.

Sebelumnya, Tengku juga mengecam kebijakan Pemprov DKI yang melarang takbir keliling. Dia menegaskan, takbir keliling sudah menjadi bagian dari budaya Indonesia sejak sebelum zaman penjajahan Belanda.

BACA JUGA: Arus Mudik Kapal Turun 20 Persen, Ini Penyebabnya

"Tidak ada yang boleh melarang. Termasuk gubernur," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Arus Balik, Ini Arahan Kakorlantas Supaya Tidak Terjebak Macet


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler