Bukit Asam Bidik 3 Proyek PLTU di Myanmar

Kamis, 15 Desember 2016 – 01:11 WIB
Ilustrasi. Foto: Ist

jpnn.com - JAKARTA- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) akan menggenjot ekspansi di kawasan regional mulai tahun depan.

Perseroan membidik tiga proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Myanmar.

BACA JUGA: Investor sudah Berminat, Tinggal Menunggu Kebijakan Pemerintah Pusat

Sekretaris PTBA Adib Ubaidillah mengatakan, pihaknya tengah melakukan negosiasi serius dengan perusahaan BUMN listrik Myanmar.

Kapasitas PLTU yang dijajaki di Myanmar cukup besar, bisa mencapai 1.000 megawatt (MW).

BACA JUGA: Pajak Air Permukaan Inalum Kok Lebih Besar dari PLN?

Namun, Adib masih enggan membeberkan total nilai investasinya.

Tetapi hitungannya, jika setiap 1 MW dibutuhkan investasi sekitar USD 1,2 juta, nilai investasi proyek tersebut bisa mencapai USD 1,2 miliar.

BACA JUGA: Desentraliasasi Fiskal Alat Menuju Kemakmuran

Lantaran masih banyak ketidakpastian di negara tersebut, PTBA memilih tidak langsung membidik porsi mayoritas.

Perusahaan pelat merah ini lebih mengandalkan kerja sama dengan pemerintah setempat guna meminimalisir risiko.

Nantinya, PTBA bakal melakukan kerja sama dengan perusahaan listrik milik pemerintah Myanmar.

"Penjajakannya sudah dilakukan, sekarang tinggal bicara serius soal bisnisnya," ungkapnya, belum lama ini.

Diharapkan, dengan mengambil proyek di PLTU Myanmar, PTBA bisa mendorong pasokan batubara ke negara tersebut.

Kepastian soal proyek-proyek tersebut ditargetkan pada 2017 mendatang, sehingga proses konstruksi bisa dilakukan dalam dua tahun ke depan.

Selain di Myanmar, PTBA juga membidik ekspansi di Vietnam. Namun, model bisnisnya sedikit berbeda.

Kemungkinan besar, PTBA hanya akan melakukan penyertaan saham di anak usaha BUMN listrik milik Vietnam.

"Kalau di Vietnam kemungkinan masuk sebagai ekuitas saja. Jadi proyeknya tetap dari mereka, nanti batubaranya dari PTBA. Tetapi yang di Vietnam masih penjajakan," pungkasnya. (ers/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Nilai Transaksi Kartu Brizzi Tembus Rp 240 Miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler