jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) Suhendra Hadikuntono mengaku akan tetap melanjutkan ekspedisi ke Papua meskipun situasi di sana sempat memanas.
Suhendra segera mengunjungi Papua untuk membagi-bagikan bola kepada warga di sana.
BACA JUGA: SETARA: Pemerintah Tidak Memahami Papua Secara Utuh
“Kami akan lanjutkan Ekspedisi KPSN Papua 2019 dalam waktu dekat. Sekali layar terkembang, surut kita berpantang,” ungkap Suhendra di Jakarta, Rabu (21/8).
BACA JUGA: KPSN Siap Beri Asistensi Kepada Voters PSSI
BACA JUGA: Warga Papua Terluka, Fahri Heran Jokowi Tidak Marah
Hal tersebut, kata Suhendra, juga untuk membuktikan kepada dunia luar bahwa situasi di Papua dan Papua Barat sudah terkendali.
Dengan demikian, investor pun tak perlu takut untuk menanamkan modalnya di Indonesia, khususnya di Papua dan Papua Barat.
BACA JUGA: Arief Poyuono Cerita Kisah Anak Papua Terdiam saat Ditanya soal Cita-cita
“Ini penting untuk membuktikan kepada dunia bahwa Papua dan Papua Barat tetap aman dan terkendali dalam bingkai NKRI,” tegasnya.
Ekspedisi ini juga untuk memenuhi undangan Rocky Bebena dari Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua.
Sebelumnya, KPSN menggelar Ekspedisi KPSN Aceh 2019 dan Ekspedisi KPSN Borneo 2019.
“Orang Papua itu sangat cinta sepak bola dan sepak bola itu alat pemersatu bangsa,” ujar Suhendra.
Sebagai pecinta sepak bola, jelas Suhendra, masyarakat Papua terbukti telah melahirkan banyak pemain ternama.
Antara lain, Johannes Auri, Metu Duamuri, Robby Binur, dan Boaz Solossa.
“Papua itu gudangnya pemain sepak bola berbakat yang mampu memperkuat timnas. Bahkan Papua layak disebut sebagai Brasil-nya Indonesia. Dengan bangga memiliki banyak pemain di timnas, mereka pun akan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia,” kata pendiri Hadiekuntono’s Institute (Research-Intelligence-Spiritual) itu.
Di mana pun di dunia ini, lanjut Suhendra, ketika konflik politik bahkan bersenjata terjadi, sepak bola tetap terus berjalan.
“Itu membuktikan bahwa sepak bola itu netral, bahkan bisa menjadi alat perekat persatuan dan kesatuan bangsa,” tandasnya. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Papua Barat Masih Memanas, Kemendagri Analisis Pemicu Konflik
Redaktur & Reporter : Ragil