jpnn.com, JAKARTA - Rumah Sakit Siloam menutup keuangan 2022 dengan hasil yang sangat baik.
Presiden Direktur Siloam, Darjoto Setyawan mengatakan Siloam melanjutkan fokusnya untuk mengembangkan payer mix dan meningkatkan program loyalitas pasien.
BACA JUGA: Cara Jitu Siloam Memenuhi Kebutuhan Healthcare, Dorong PertumbuhanÂ
Hasilnya, pada FY2022, Private Payer Mix (Out-of- Pocket, Korporasi dan Asuransi) memberikan kontribusi lebih dari 80% dari total pendapatan, sementara pendapatan BPJS dipertahankan pada 20% dari total pendapatan.
Transformasi payer mix ini telah mendorong Siloam untuk meningkatkan Average Revenue per Occupied Beds (ARPOB) dari Rp 2,2 miliar pada FY2019 menjadi Rp 3,3 miliar pada FY2022.
BACA JUGA: RUU Kesehatan Menjamin Warga Negara Sehat Lebih Mudah, Murah & Akurat
Fokus perseroan pada layanan bisnis digital telah menghasilkan transaksi end-to-end yang kini dilakukan secara digital, interaksi yang lebih baik dengan pasien dan tingkat transparansi yang tak tertandingi karena rekam medis kini tersedia untuk setiap pasien melalui aplikasi.
Dari sisi volume pasien, Siloam telah melayani 813.676 Pasien Rawat Jalan pada kuartal 4Q2022, atau tumbuh 30,9% dari tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Soal Penataan Buffer Zone, Pertamina tak Bisa Bergerak Sendirian
Perseroan mencatat Total Kunjungan Pasien Rawat Jalan pada FY2022 mencapai lebih dari 3,2 juta pasien atau meningkat 33,9% dibandingkan FY2021.
Pertumbuhan volume pasien didorong oleh meningkatnya kompleksitas kasus dan jumlah tindakan bedah yang lebih tinggi.
Pertumbuhan kinerja operasional Siloam yang berkelanjutan telah membuka jalan menuju pertumbuhan keuangan yang kuat dan berkelanjutan.
Siloam membukukan pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih tertinggi masing-masing sebesar Rp2,01 triliun, Rp 589 miliar, dan Rp 253 miliar pada 4Q2022 dibandingkan dengan 3 kuartal sebelumnya pada 2022.
"Siloam terus menjalankan strategi Siloam 5.0 dengan sukses dan terus memberikan hasil yang menjanjikan. Manajemen tetap berada dalam jalur pertumbuhan yang berkelanjutan selama 2022. Saya sangat optimis dengan potensi Siloam di tahun 2023 dan seterusnya," kata Darjoto.
Siloam terus melihat pemulihan pendapatan non-COVID. Pada 4Q2022, Siloam membukukan 98% pendapatan yang berasal dari base case, sementara pendapatan dari COVID mencapai level terendah sebesar 2%. Hal ini dibandingkan dengan 6% pada 4Q2021, dan setinggi 35% pada 1Q2021.
Siloam membukukan Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih pada 4Q2022 sebesar Rp 2,01 triliun, Rp 572 miliar, dan Rp 253 miliar atau tumbuh masing-masing sebesar 15,0%, 39,8%, dan 71,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pada FY2022, Pendapatan tercatat sebesar Rp7,39 triliun, hanya 3,2% lebih rendah dibandingkan FY2021.
EBITDA dan Laba Bersih pada FY2022 tercatat sebesar Rp 1,98 triliun dan Rp 710 miliar atau tumbuh 1,1% dan 1,5% dari tahun sebelumnya.
Perusahaan mencatat ekspansi EBITDA dan Marjin Laba Bersih pada FY2022. Marjin EBITDA meningkat menjadi 26,8% pada FY2022 dari 25,7% pada FY2021.
Marjin Laba Bersih pada FY2022 juga meningkat menjadi 9,6% dari 9,2% pada FY2021.
Posisi arus kas perusahaan tetap sehat dan kuat. Perseroan membukukan Arus Kas Operasional sebesar Rp 1,69 triliun dan Posisi Kas Bersih sebesar Rp 1,05 triliun pada akhir FY2022.
Siloam terus mencapai efisiensi biaya sepanjang 2022. Biaya material semakin membaik akibat berbagai inisiatif seperti rasionalisasi formula, re-negosiasi, dan perubahan pada patient mix.
Hal ini juga dipengaruhi oleh biaya APD dan testing karyawan akibat pandemi.
Melalui berbagai inisiatif dalam pengadaan peralatan dan biaya material yang dijalankan selama tahun 2022, Perseoran dapat menghemat hingga Rp800 miliar selama 5 tahun ke depan.
"Kami akan terus fokus pada pertumbuhan bisnis utama kami, memperluas jaringan dan mengoptimalkan kapasitas yang ada, mengembangkan program-program klinis, meningkatkan platform digital kami untuk terus melayani lebih banyak pasien di Indonesia dan pada akhirnya terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham," ucap Darjoto.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada