Bulan Lalu Masih Presiden, Kemarin Sudah Tidur di Sel

Sabtu, 01 April 2017 – 11:16 WIB
Mantan Presiden Korsel Park Geun Hye (tengah) saat dibawa dari kantor kejaksaan ke rumah tahanan. Foto: AFP

jpnn.com, SEOUL - Awal Maret lalu, dia masih menjadi presiden. Tak sampai dua minggu kemudian, dia dilengserkan. Jumat (31/3) dini hari, dia sudah mendekam di balik jeruji besi.

Dia adalah Park Geun Hye. Presiden ke-11 Korea Selatan. Ya, roda nasibnya sedang ke bawah.

BACA JUGA: Keluar dari Istana, Park Masih Kebanjiran Kritik

Pengadilan Distrik Pusat Seoul meloloskan permintaan jaksa untuk mengeluarkan surat perintah penahanan presiden perempuan pertama Korsel itu. ”Kejahatan utama yang dilakukan telah ditetapkan dan berisiko dia akan menghilangkan barang bukti,” ujar hakim Kang Bu-young.

Park berada di tahanan selama 20 hari ke depan. Dalam kurun waktu tersebut, jaksa bebas menginterogasi Park dan mengumpulkan bukti-bukti. Ketika waktu penahanan habis, kejaksaan harus siap mengajukan dakwaan secara resmi ke pengadilan disertai dengan seluruh bukti-bukti pendukung.

BACA JUGA: Selamat Jalan Park Geun hye

Sejak awal penyidikan, jaksa mendakwa Park telah menyalahgunakan kekuasaan dan menerima suap. Jika terbukti bersalah, Park bakal menjadi pesakitan sepuluh tahun.

Kemarin Park harus mengganti baju resmi yang biasa dipakai dengan jumpsuit tahanan berwarna hijau. Dia ditahan di Seoul Detention Centre. Di tempat itu pula, sahabat yang menyeretnya ke pusaran masalah, Choi Soon-sil dan pemimpin de facto Samsung Group Lee Jae-yong, ditahan.

BACA JUGA: Presiden Park Dipecat, Korsel Segera Gelar Pemilu

Rambutnya yang biasa disanggul rapi menyerupai model rambut ibunya tampak tergerai. Di tahanan, dilarang ada jepitan atau benda apa pun dari besi yang dinilai bisa membahayakan. Park selama ini tidak pernah keluar rumah sebelum penata rambutnya datang dan menyanggulnya.

Sebagian besar tahanan di Seoul Detention Centre menempati sel 12 meter persegi untuk enam orang. Ada pula sel isolasi 6,5 meter persegi seperti yang ditempati Lee Jae-yong. Sel itu hanya dilengkapi dengan kasur lantai, wastafel, televisi, serta lemari kecil. Petugas menyatakan bahwa Park bakal tinggal di sel sendirian karena alasan keamanan, tapi tidak ada penjelasan lainnya.

”Saya rasa Park akan ditempatkan di fasilitas yang lebih baik dan dia menggunakan sel yang lebih besar daripada tahanan lainnya,” ujar Kim Kyung-soo, mantan jaksa yang menginterogasi dua mantan presiden Korsel Chun Doo-hwan dan Roh Tae-woo.

Beberapa media menulis, toilet dan kamar mandi Park terletak di luar sel. Selain sel, Kim mengungkapkan bahwa Park bakal diperlakukan sama dengan tahanan lainnya. Mulai memperoleh jatah makan tiga kali seharga Rp 17 ribu per porsi, mencuci peralatan makannya sendiri, tidak boleh mendapat makanan dari luar, serta hanya diperbolehkan keluar sel sejam per hari.

Dulu Park sangat rewel soal makanan. Dia tidak mau makan makanan selain yang disediakan orang yang dipercayai. Menu makan siangnya di penjara kemarin adalah nasi, sayur kecambah, kimchi, kubis rebus, dan rumput laut.

Park harus bangun pukul 06.30 dan tidur pukul 21.00. Per hari hanya boleh ada satu kunjungan, terkecuali untuk pengacara. Park bisa menggunakan tempat mandi air hangat bersama-sama tahanan lainnya dua kali seminggu. ”Dia akan diperlakukan setara dengan tahanan lain,” tegas mantan kepala Seoul Detention Centre Lee Soon-gil. Dia menjabat saat Roh ditahan di fasilitas tersebut. (reuters/afp/theguardian/sha/c16/any/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia-Korsel Fokus ke Perdagangan dan Investasi


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler