Bule Pedofil Royal Sebelum Mangsa Korban

Minggu, 03 Juli 2016 – 20:25 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Pixabay.com

jpnn.com - DENPASAR - Sempat mengaku bokek alias tidak punya uang saat disidang di PN Denpasar, Robert Andrew Fiddes Ellis, 68, ternyata dikenal royal dengan para korbannya. Bule pemangsa 24 anak di bawah umur itu selalu memberikan hadiah kepada calon korbannya.

Pria asal Australia itu mengimingi korbannya berupa makanan, tas, sepatu, behel gigi, hingga sepeda gayung, juga uang Rp 100 ribu bagi anak yang mau dimandikan.

BACA JUGA: Motif Pembunuhan Kasus Jeni Masih Misterius

Hal itu terungkap dalam sidang dengan agenda dakwaan yang digelar tertutup kemarin. Sidang yang dipimpin hakim ketua Wayan Sukanila itu, langsung pemeriksaan saksi korban. Sedikitnya, lima orang jadi saksi, empat di antaranya berusia di bawah 8 tahun.

Tim JPU, Suasti Ariani, Purwanti Murtiasih dan Alit Suastika dalam dakwaan  pertama (primer) menyatakan, terdakwa Robert pada tahun 2014 sampai dengan 2015, bertempat di kostnya di Jalan Mataram Gang Tunjung No 27 Kuta, Badung dan tempat tinggalnya di Banjar Nyampuan, Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Tabanan telah melakukan pencabulan terhadap beberapa anak-anak.

BACA JUGA: Lihat nih, Perempuan Muda Dijerat, lalu Mayatnya Dibuang ke Sungai

Atas perbutannya, jaksa pun menjerat terdakwa dengan Pasal 76 E jo Pasal 82 ayat (1) UU Perlindungan Anak atau Pasal 290 ayat (2) KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.

Dalam persidangan itu, anak-anak yang dihadirkan ini tampak polos dan lugu. Mereka seperti tidak tampak dalam persidangan. Saat duduk di kursi saksi, mereka sesekali tampak berdiri dan mengayunkan kaki. Mereka mengaku tahu dan pernah bertemu dengan Robert.

BACA JUGA: Ini Motif Pembunuhan Jeni Nurjanah

Didampingi kuasa hukumnya Beny Haryono dan penerjemah Candra Leo Margareta, Robert ketika ditemui usai sidang tidak mengakui semua keterangan beberapa saksi. Salah satunya, terdakwa mengaku tidak pernah melakukan atau mencoba mencabuli saksi tersebut. Pengakuan terdakwa, dia hanya memandikan tapi tidak sampai memegang alat vital saksi korban.

”Tapi dari kesaksian para korban, terdakwa mengakui jika sempat memegang anus,” terang Beny seperti dilansir Bali Express (JPNN Group).

Ditambahkan Beny, terdakwa tidak dengan sengaja melakukan perbuatan tersebut. Motifnya hanyalah bertujuan untuk menyenangkan anak-anak itu.

”Dia hanya ingin memandikan anak-anak itu saja. Namun spontan memegang anus,” dalihnya.

Soal iming-iming mengajak anak-anak jalan-jalan dan memberikan sesuatu asal mau dimandikan, Beny berkelit.

Menurutnya, hal itu sebagai bentuk kepedulian Robert agar anak-anak terlihat bersih. “Setiap anak yang datang bahkan dikasih uang Rp 100 ribu,” jelasnya.

Yang menarik, menurut Beny, ada orang yang mengantar anak-anak datang ke Robert. Anak-anak di bawah umur itu tidak datang sendiri.(JPG/san/yor/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bekuk Pembunuh Wanita di Apartemen Balezza..Ternyata Dia!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler