Bule Uzur Opname di Bali, Sering Tak Sadar Pipis Sembarangan

Rabu, 19 Desember 2018 – 05:50 WIB
TANPA KELUARGA: Warga negara Selandia Baru Malcolm Andrew McDonald yang menjalani perawatan di RS Sanglah Denpasar. Foto: istimewa for Bali Expres

jpnn.com, DENPASAR - Seorang lelaki uzur asal Selandia Baru bernama Malcolm Andrew McDonald saat ini menjadi pasien di Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali. Pria 65 tahun itu terbaring di Ruang Bakung Timur nomor 6 tanpa ada yang mendampinginya.

Andrew tampak ringkih. Pria dengan tubuh penuh tato itu sudah sepekan ini dirawat.

BACA JUGA: Mau Pulang Kampung, Uni Ferak Tilap Pakaian di Duty Free

Namun, Andrew dikenal jorok karena kerap kencing sembarangan. Penyebabnya adalah sindrom delirium yang membuat penderitanya mengalami kebingungan parah dan kurang kesadaran terhadap lingkungan sekitar.

Laman Bali Express mengabarkan, Andrew adalah pasien rujukan dari RS BIMC. Dia dipindah ke RS Sanglah pada Minggu lalu (9/12).

BACA JUGA: Jatah Uang Susut, Bule Stres Mengamuk di Ubud

Kondisinya saat itu sedang diare tanpa muntah. Setelah mendapat perawatan medis hingga kondisinya membaik, pasien diperbolehkan pulang.

"Sudah sejak tanggal 12 Desember lalu boleh pulang. Tapi kan syaratnya pulang dengan pendamping. Pendampingnya tidak ada," ujar salah satu petugas.

BACA JUGA: Bidik 200 Ribu Turis Kiwi Lewat Direct Flight & Resto Padang

Kepala Ruangan Ni Wayan Sukawati mengungkapkan, Andrew sejak dirawat melarang siapa pun membuka kopernya. Selain itu, paspornya juga tak diketahui keberadannya.

"Satpam saja enggak boleh buka kopernya. Enggak tahu ada apa di dalamnya. Memang suka kencing sembarangan, di mana pun, di wastafel juga," jelasnya.

Akibatnya, bau amonia sangat menyengat di ruangan tempat Andrew dirawat. Namun, Andrew bisa tidur pulas tanpa terganggu sedikit pun ketika pintu ruangan kamar rawatnya dibuka.

Sedangkan di samping tempat tidurnya terdapat koper hitam yang tidak boleh dibuka sama sekali. Di meja tampak makanan yang berserakan beserta botol-botol air mineral.

Perawat menyebut Andrew tidak pilih-pilih soal makanan. “Tagihannya hingga saat ini ya Rp 4,8 juta," ujar petugas pada Senin lalu (17/12).

Sayangnya, pihak Konsulat Selandia Baru yang Humas RS Sanglah belum memberi respons. "Bilangnya akan dicarikan keluarganya. Tapi sampai sekarang nggak ada kabar," ungkap Kasubag RSU Sanglah I Dewa Ketut Kresna.(bx/afi/aim/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jual Narkoba untuk Modal Nikah, Diganjar 5 Tahun Penjara


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler