jpnn.com - JAKARTA - Perum Bulog mengklaim sudah menggelontorkan stok beras dalam Operasi Pasar (OP) I yang digelar pada Selasa (24/2) lalu ke tiga saluran yaitu pedagang besar, pedagang eceran dan satuan tugas. Namun, tidak semua pedagang merasa mendapatkan gelontoran beras dari Bulog tersebut.
Hal ini diakui oleh Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran dalam diskusi 'Harga Beras Tidak Waras' di Jakarta Pusat, Sabtu, (28/2).
BACA JUGA: Harga Beras Mencekik, Anggap Lebih Bahaya dari Nuklir
"Katanya ke pedagang besar, yang besar sekali sama ke pedagang kecil. Pedagang kecil yang mana? Saya juga pedagang kecil. Tapi enggak dapat," ujar Ngadiran.
Menurut Ngadiran, Perum Bulog sudah melupakan pedagang-pedagang beras kecil dan mengutamakan pedagang beras besar. Padahal, kata dia, beberapa tahun lalu, Bulog biasa meminta bantuan dari asosiasi-asosiasi pedagang kecil untuk meredam harga beras di pasaran.
BACA JUGA: Ketua DPR: Harga Beras Naik 30 Persen Sudah Taraf Membahayakan
"Kami kayak pemadam kebakaran. Kalau ada api, kami dipanggil. Kalau enggak ada ya gitu (ditinggal),” sambungnya.
Ngadiran mengingatkan kepada Kepala Perum Bulog Lenny Sugihat yang juga hadir dalam diskusi itu untuk lebih jeli lagi mengawasi jajarannya di daerah sehingga pelaksanaan operasi pasar dilakukan dengan tepat sasaran.
BACA JUGA: Bisnis Kelapa Sawit Membaik, Grup Salim Raup Laba Rp 1,7 T
Ia menduga ada oknum Bulog bermain di Operasi pasar tersebut.
"Bu Lenny kan masih baru juga. Mungkin enggak tahu kerja orang-orang di bawahnya. Coba Ibu Lenny perhatikan lagi kerja orang di bawahnya, sudah benar belum," tandas Ngadiran. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Double Track Kereta Api Lintas Utara Makin Padat
Redaktur : Tim Redaksi