jpnn.com, SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur bersama Perum Bulog Divre Jatim mengantisipasi gejolak harga dengan mengadakan Gerakan Stabilisasi Harga Pangan (GSHP).
Caranya dengan mengirimkan kebutuhan bahan pokok ke beberapa pasar tradisional serta sejumlah outlet rumah pangan kita (RPK).
BACA JUGA: Pakai Beras Mahal, Operasi Pasar Bulog Tak Efektif
Kepala Divre Perum Bulog Jatim Muhammad Hasyim menyatakan, antisipasi dilakukan dengan menyediakan beberapa komoditas yang diprediksi bisa mengalami kenaikan harga.
Misalnya, beras, minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu.
BACA JUGA: Komisi IV DPR Apresiasi Kinerja Bulog Kalbar
Saat ini persediaan beberapa komoditas itu aman. Stok beras di gudang Bulog Jatim mencapai 227 ribu ton.
Jumlah tersebut cukup untuk sepuluh bulan mendatang atau sampai akhir tahun. Bulog Jatim juga mempunyai stok 104 ribu kg tepung terigu.
BACA JUGA: Buwas Pengin Penjualan Beras Libatkan Polsek dan Koramil
Ada juga 750 ribu liter minyak goreng dan 25 ribu ton gula pasir.
’’Jadi, tidak perlu khawatir karena stok aman,’’ ujar Hasyim, Selasa (15/5).
Harga juga terpantau stabil dan di bawah harga eceran tertinggi (HET).
Harga beras medium, misalnya, di pasar kurang dari Rp 9.000, sedangkan HET Rp 9.450.
Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan pedagang lapak untuk menjaga kestabilan harga dan komoditas. (puj/c14/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buwas: Kalau Memang Tidak Perlu Kenapa Harus Impor
Redaktur & Reporter : Ragil