Bulog Klaim Stok Akhir Beras 2009 Terbanyak

Kamis, 11 Februari 2010 – 17:19 WIB
JAKARTA- Dirut Perum Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan bahwa selama lima tahun terakhir, sejak 2005-2009, posisi stok beras akhir tahun 2009 atau stok beras awal tahun 2010 merupakan jumlah terbanyak.

"Meskipun stok awal beras pada Januari 2009 hanya 1,08 juta ton, tetapi dengan jumlah pengadaan selama tahun 2009 mencapai 3,62 juta ton serta menyisakan stok akhir Desember 2009 sebanyak 1,62 juta ton, maka bisa dikatakan angka stok tertinggi yang terjadi sleama lima tahun terakhir," ujarnya di dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta , Kamis (11/2).

Sementara itu, disinggung mengenai terjadinya kenaikan harga beras mulai akhir tahun 2009 hingga awal 2010, Alimoeso menegaskan bahwa hal tersebut bukan disebabkan oleh sedikitnya jumlah stok beras yang dikelola oleh Perum Bulog.

"Hal itu lebih disebabkan oleh faktor lain, misalnya bukan di dalam musim panen dan pengaruh psikologis kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) tahun 2010 yang mencapai 10 persen," terangnya.

Alimoeso menyebutkan bahwa dari sisi keuangan, jumlah aktiva dari tahun 2005-2009 mengalami kenaikan dari Rp15,06 triliun menjadi Rp16,24 triliun.

Dijelaskan, hal tersebut diakibatkan adanya kenaikan yang paling signifikan berasal dari pos persediaan karena Bulog ditugaskan oleh pemerintah untuk menjaga stok nasional, di mana jumlah persediaan akhir rata-rata lebih dari 1 juta ton serta harga atau nilai persediaan setiap tahun naik(cha/jpnn)

BACA JUGA: SBY Beber Capaian Ekonomi

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sewa Genset, PLN Siapkan Rp2 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler